Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketua Fraksi PKS DPR Didaulat Lemhanas Untuk Bicara Ideologi Kebangsaan

Ketua Fraksi PKS DPR Didaulat Lemhanas Untuk Bicara Ideologi Kebangsaan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini mendapat kehormatan memberi Pembekalan dan Pementapan Ideologi Pancasila yang diselenggarakan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas RI) untuk para kepala daerah dan pimpinan DPRD, Selasa (6/10).

Jazuli menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Lemhanas yang terus membekali para pemimpin yang menempati jabatan strategis di Republik Indonesia dengan Pemantapan nilai-nilai ideologi Pancasila dan UUD 1945.

Baca Juga: Buntut Polemik UU Cipta Kerja, Netizen Elu-elukan PKS

"Acara ini penting karena Pancasila sebagai dasar negara harus menjadi dasar pembentukan semua jenis peraturan perundang-undangan dari pusat hingga daerah. Sementara Pancasila sebagai falsafah harus menjadi landasan etika dan moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ungkapnya.

Anggota Komisi I DPR ini berharap para pimpinan lembaga negara dan daerah baik di eksekutif, legislatif, maupun yudikatif menjadi garda terdepan dalam menerjemahkan Pancasila dalam kebijakan dan etika moral bernegara secara konsekuen.

"Kuncinya pada kesaradan, komitmen dan keteladanan. Inilah cara kita mengokohkan Pancasila baik sebagai dasar negara maupun falsafah hidup bangsa. Dan hal itu harus berangkat dari pengetahuan dan pemahaman yang benar, sosialisasi yang tepat, pembinaan yang serius, dan keteladanan yang nyata," tandas Jazuli.

Anggota DPR/MPR Dapil Banten ini mengatakan pengamalan nilai-nilai Pancasila mengalami kemunduran di kalangan generasi bangsa. Penyebabnya dari faktor eksternal dan internal. Secara eksternal globalisasi dan perkembangan teknologi informasi menggerus nilai karakter bangsa karena infiltrasi budaya dan kepentingan ekonomi-politik dominan dunia.

Hal ini diperdalam dengan faktor internal yaitu milestone kebangsaan pasca reformasi yang belum kokoh, kebebasan yang kebablasan, instrumen sosialisasi Pancasila yang belum efektif, serta tak kalah penting minimnya keteladanan.

Untuk itu, Jazuli mengusulkan agar materi Pancasila, UUD 1945, dan sejarah perjuangan bangsa kembali dimasukkan, diperkuat, bahkan diwajibkan dalam kurikulum pendidikan. Usulan ini penting agar generasi bangsa mendapatkan pengetahuan, pemahaman, dan pendidikan karakter bangsa yang kuat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: