Banyak Hoaks dan Disinformasi, Facebook dan Twitter Hapus 3.500 Akun Palsu
Facebook dan Twitter mengaku telah menghapus lebih dari 12 jaringan disinformasi yang dimanfaatkan oleh kelompok politik di berbagai negara.
Kedua perusahaan mengklaim sudah mengidentifikasi dan menangguhkan lebih dari 3.500 akun yang menggunakan identitas palsu serta melakukan penipuan/menyebarkan disinformasi yang menyesatkan.
Jaringan itu menargetkan pengguna di berbagai negara. "Operasi itu menargetkan pengguna internet yang setidaknya berasal dari 16 negara, mulai dari Azerbaijan, Nigeria, dan Jepang," ujar Facebook dan Twitter, dilansir dariĀ Reuters, Jumat (9/10/2020).
Baca Juga: Facebook Kucurkan Rp12,5 M untuk UMKM Lokal
Baca Juga: Sst! Bakal Ada yang Baru dari Twitter Loh, Apa Ya?
Twitter mengatakan, lima jaringan yang mereka tangguhkan secara terpisah, memiliki hubungan dengan pemerintah Iran, Arab Saudi, Kuba, Thailand, dan Rusia.
Perusahaan berujar, "tujuan kami mengungkapkan ini: terus membangun pemahaman publik tentang skema di mana aktor jahat dengan dukungan negara mencoba menyalahgunakan dan merusak diskusi demokrasi terbuka."
Facebook menambahkan, pihaknya telah menemukan 10 jaringan--sebagian besar berkaitan dengan kelompok politik yang menargetkan penonton domestik, termasuk militer Myanmar.
"Kampanye penipuan seperti itu mengangkat masalah yang sangat kompleks dengan mengaburkan perdebatan dan manipulasi publik yang sehat," ujar Kepala Kebijakan Keamanan Siber Facebook, Nathaniel Gleicher.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna