Mengkhawatirkan, Penduduk Nagorno-Karabakh Dipersenjatai Pemerintah
Rusia, yang memiliki pakta keamanan dengan Armenia tetapi juga telah memupuk hubungan hangat dengan Azerbaijan, menjadi tuan rumah bagi diplomat top dari Armenia dan Azerbaijan selama lebih dari 10 jam pembicaraan yang berakhir dengan kesepakatan gencatan senjata pada Sabtu.
Tapi perjanjian itu segera rusak, dengan kedua belah pihak saling menyalahkan karena melanggarnya.
Pada hari Kamis, Azerbaijan sekali lagi menuduh pasukan Armenia menembaki beberapa wilayahnya dan mengklaim bahwa salah satu serangan menghantam kuburan, menewaskan tiga orang. Klaim tersebut segera didukung oleh Turki, yang secara terbuka memihak Azerbaijan dalam konflik tersebut.
"Armenia terus mengabaikan gencatan senjata kemanusiaan yang diumumkan pada 10 Oktober untuk pertukaran tahanan dan korban," kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa pasukan negara bahkan tidak mengizinkan saudara-saudara Azerbaijan kami menguburkan jenazah mereka.
Otoritas Armenia, pada gilirannya, mengatakan Azerbaijan telah melanggar gencatan senjata, menuduh pasukannya menewaskan dua orang dalam serangan di wilayahnya pada Rabu.
Pejabat Nagorno-Karabakh juga melaporkan serangan baru di Stepanakert, ibu kota wilayah itu, yang mendapat serangan hebat pekan lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: