Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pejabat Top Mossad Akui Normalisasi Israel Tak Sejalan dengan Memajukan Palestina karena...

Pejabat Top Mossad Akui Normalisasi Israel Tak Sejalan dengan Memajukan Palestina karena... PM Israel Benjamin Netanyahu, Presiden Israel Reuven Rivlin, dan Kepala Mossad Yossi Cohen. | Kredit Foto: GTO Israel/Kobi Gideon
Warta Ekonomi, Tel Aviv -

Seorang pejabat tinggi intelijen Israel atau Mossad mengatakan, bahwa normalisasi Israel dengan negara-negara Arab tidak boleh dikondisikan dengan memajukan negosiasi dengan Palestina. Mayoritas negara Arab bersedia melakukan normalisasi hubungan dengan Israel, dengan syarat pembentukan negara Palestina.

"Negosiasi dengan Palestina tidak boleh menjadi kondisi atau hambatan untuk kontak yang berkelanjutan untuk normalisasi dengan negara-negara kawasan," kata kepala Mossad, Yossi Cohen seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (19/10/2020).

Baca Juga: Palestina Tuding Israel Jauhkan Umat dari Masjid Al-Aqsa

Cohen dilaporkan adalah sosok yang ditugaskan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu untuk melakukan kontak rahasia dengan para pemimpin negara Arab. Israel, baru-baru ini menandatangani dua kesepakatan normalisasi dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain.

"Kesepakatan dengan negara-negara Teluk memberi kami kedalaman strategis yang penting melawan poros kejahatan yang dikelola oleh Iran. Israel berharap negara lain akan menjalin kontak resmi, kami berhubungan dengan beberapa negara di kawasan dan di luar di Timur Tengah dan Afrika," ungkapnya.

Seperti diketahui, pada 15 September, Bahrain dan UEA setuju untuk menjalin hubungan diplomatik, budaya, dan komersial penuh dengan Israel setelah menandatangani perjanjian kontroversial di Gedung Putih.

Kesepakatan tersebut, yang dinamai Perjanjian Abraham, telah menuai kecaman luas dari warga Palestina. Di mana, Palestina mengatakan kesepakatan tersebut mengabaikan hak-hak mereka dan tidak melayani kepentingan Palestina. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: