Kisah Perusahaan Raksasa: China Railway Construction, Kontraktor Top China yang Kekayaannya USD120 T
China Railway Construction Corporation (CRCC) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bisnis konstruksi khususnya pada kereta api. Perusahaan ini beroperasi melalui lima segmen, yaitu konstruksi, survei, desain dan konsultasi, manufaktur, real estate, dan operasi konstruksi dalam pembangunan infrastruktur rel kereta api.
CRCC menjadi salah satu kontraktor terbesar di dunia berbasis di Beijing, China. Perusahaan menjalankan bisnisnya di pasar domestik dan luar negeri.
Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Fannie Mae, Penguasa Utama Pasar Hipotek AS Bernilai USD3,5 Triliun
Dalam catatannya, CRCC sukses masuk dalam daftar Global 500 Fortune 2019 di 100 besar dunia. Di tahun ini, perusahaan memposisikan dirinya di peringkat ke-59 denngan pendapatan tahunan sebesar 110,45 miliar dolar AS naik 9,5 persen dari tahun sebelumnya.
Setahun kemudian, CRCC sukses naik peringkat ke urutan 54 dunia. Perolehan ini didukung oleh pendapatan tahunan yang naik 8,9 persen dari 110,45 miliar dolar AS menjadi 120,30 miliar dolar. Kenaikan juga dicatatkan pada laba perusahaan sebesar 14,5 persen di angka 1,35 miliar dolar.
Pada kesempatan Rabu (21/10/2020) kali ini, kisah perusahaan raksasa CRCC akan diulas oleh Warta Ekonomi. Uraian tersebut akan diolah menjadi tulisan sebagai berikut.
Tumbuh dan kembang raksasa CRCC dikatakan sejalan dengan tonggak pembangunan kereta api China. Dahulu sebelum CRCC ada, perusahaan pendahulu bernama Railway Engineering Corps yang didirikan pada Juli 1948.
Adalah Komisi Militer Partai Komunis organisasi utama yang mendirikan raksasa Railway Engineering. Dengan begitu, tahun 1948 dicatat menjadi tahun pendirian perusahaan CRCC.
Perjalanan melaju ke tahun 1980-an ketika perubahan besar terjadi dalam tubuh Railway Engineering. Memasuki awal tahun 1984 tepatnya pada bulan Januari, Railway Engineering diubah fungsinya menjadi perusahaan sipil. Selain itu, perusahaan ini digabung ke dalam Kementerian Perkeretaapian (MOR) China.
Langkah signifikan yang diambil pemerintah China terhadap Railway Engineering menjadi ingatan kolektif rakyat China. Satu nama baru yang diangkat setelah pengabungan itu adalah Engineering Headquarters of the Ministry of Railway.
Sayangnya, rencana yang dianggap besar pada masanya itu tidak memiliki umur panjang. Lima tahun kemudian atau tepat pada Juli 1989, Engineering Headquarters of MOR dibubarkan. Alasannya adalah efisiensi untuk membentuk satu perusahaan baru khusus kereta api.
Hasilnya pada Agustus 1990, pemerintah China membentuk Head Office of China Railway Construction Company. Berdirinya perusahaan baru ini dianggap menjadi perangsang bisniis konstruksi khusus kereta api di China.
Perjalanan panjang perkeretaapian di China baru dimulai. Pada September 2000, Head Office of China Railway mendapat amanah baru untuk keluar dan berpisah dari MOR. Sejal saat ini, perusahaan yang baru seumur jagung ini mulai bertanggung jawab kepada Central Work Committee for Large Enterprises China.
Sementara itu, China terus menggodok strategi dan rencana terbaik untuk mengembangkan bisnis konstruksi kereta api. Sehubungan dengan itu pada Maret 2003, pemerintah China membentuk satu organisasi bernama State-owned Assets Supervision and Administration Commission of The State Council.
Benar, nama yang panjang untuk sebuah organisasi yang diidam-idamkan dalam bisnis perkeretaapian. Dengan langkah baru itu, Head Office of China Railway harus berpisah lagi dengan orang tua lamanya, Central Work Committe, sehingga ia kini menjadi tanggung jawab dari State-owned Assets Supervision atau Komisi Negara atas Aset Negara.
Ekspedisi perusahaan konstruksi kereta api milik China itu masih berlangsung. Dalam persiapan untuk pencatatan baru, pada 2007 China Railway Construction Corporation atau CRCC secara resmi didirikan. Bentuk perusahaan ini adalah model saham gabungan dengan kewajiban menerima sebagian besar aset perusahaan induk.
CRCC pertama kali masuk ke pasar saham pada Februari 2008. Pada tahun ini, penawaran umum perdana (IPO) CRCC masuk di Bursas Efek Shanghai dan Hong Kong. Hasilnya, perusahaan sukses mengumpulkan dana sebesar 5,7 miliar dolar AS.
IPO CRCC yang diperoleh pada tahun itu dikatakan menjadi yang terbesar kedua. Namun begitu, torehan apik tersebut nyatanya menjadi kinerja yang kurang optimal karena buruknya suasana investasi akibat krisis hipotek antara Amerika Serikat dan China.
Usai menjadi perusahaan publik, CRCC kemudian diberi label perusahaan konstruksi global. Pencapaian ini bisa dilihat pada akhir 2000-an ketika perusahaan memiliki 209 proyek di 35 negara di dunia, dengan sebagian besar berada di Afrika. Lima pasar luar negeri utama CRCC adalah Aljazair, Nigeria, Libya, Angola dan Arab Saudi.
Selain itu, pekerjaan CRCC di pasar baru tampaknya semakin cepat di Eropa. Salah satunya adalah pengumuman kesepakatan untuk membangun stadion klub sepak bola Italia Internazionale Milano atau Inter Milan. Posisi CRCC ketika ini sebagai bagian dari akuisisi oleh investor China di klub tersebut.
Tidak hanya di mancanegara, CRCC telah membangun banyak proyek infrastruktur transportasi di dalam negeri. Di antaranya adalah kereta api berkecepatan tinggi, kereta bawah tanah, dan jalan tol. Yang terbesar adalah Beijing-Shanghai High-speed Railway, konstruksi yang dimulai pada April 2008 dan operasionalnya dibuka pada Juni 2011.
Dalam dekade berikutnya, CRCC telah meluaskan bisnisnya di pasar luar negeri. Pada 2015, perusahaan membeli Chongqing Tiefa Suiyu Highway dengan total pembelian 20 persen.
Sementara yang paling besar dari negara Asia tercatat di Bangladesh. CRCC mendapat kontrak senilai 1,06 triliun dolar AS untuk membangun Dhaka Elevated Expressway. Ini adalah jalan tol layang pertama di Bangladesh di bawah kerja sama Italthai Industrial Group dan CRCC.
Konstruksi itu cukup masif. Pembangunan proyek dimulai dari Lahore menuju Multan dengan biaya sekira 1,5 miliar dolar AS yang dimulai pada November 2015.
CRCC menandatangani kontrak konstruksi bangunan pertamanya di Rusia dengan Afi Development Group 2017. Itu dilakukan sembari memamerkan rencana ekspansi di negara itu.
Kontrak tersebut menjadikan CRCC sebagai kontraktor umum untuk membangun dua gedung perkantoran, satu 20 lantai dan satu 13 lantai, di pusat kota Moskow. Nilai total kontrak tersebut adalah 6,7 miliar rubel setara 107 juta dolar AS. Sementara luas keseluruhan konstruksi proyek tersebut akan menjadi sekitar 9.200 meter persegi.
Hal ini mencatat bahwa hubungan antara China dan Rusia telah mencapai titik tertinggi dalam sejarah.
Kerja sama dalam pembangunan infrastruktur adalah kunci untuk mendorong perkembangan interaksi ekonomi China-Rusia yang positif, dan kedutaan China di Rusia akan terus menawarkan dukungan penuh untuk kerja sama antara perusahaan dari kedua belah pihak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto