Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Debit dan Kredit?

Apa Itu Debit dan Kredit? Kredit Foto: Freepik
Warta Ekonomi, Jakarta -

Debit dan kredit adalah istilah dalam perhitungan akuntansi keuangan. Debit adalah pertambahan uang dalam arus kas perusahaan atau pertambahan transaksi. Sementara kredit adalah pengeluaran uang dari arus kas perusahaan saat ada transaksi. Istilah lain dari kredit adalah penyediaan uang atas kesepakatan pinjaman antara bank dengan nasabah untuk dilunasi dalam jangka waktu tertentu.

Dalam akuntansi keuangan, debit dan kredit tidak dapat dipisahkan karena akan saling berhubungan. Secara mendalam, debit memiliki arti sebagai pencatatan akuntansi dimana aset dan biaya mengalami peningkatan. Debit biasanya berada di sisi sebelah kiri dan pertambahan asset bisa berupa penambahan uang, alat hingga hal yang tidak berwujud.

Baca Juga: Apa Itu Pendapatan Nasional?

Sementara itu, pengertian kredit secara mendalam adalah pencatatan akuntansi untuk akun hutang dan ekuitas yang mengalami peningkatan. Kredit biasa terletak di sisi kanan dan memiliki nama latin credere. Jika aset maupun beban berada pada posisi kredit maka artinya pengurangan nilai dari akun tersebut.

Selain itu, dalam setiap transaksi total debit dan kredit harus selalu sama atau dikatakan seimbang. Jika suatu transaksi tidak seimbang, maka tidak mungkin membuat laporan keuangan.

Dengan demikian, penggunaan debit dan kredit dalam format pencatatan transaksi dua kolom adalah yang paling penting dari semua kontrol atas akurasi akuntansi.

Penggunaan Debit dan Kredit

1. Asset

Asset merupakan harta yang berupa harta lancar dan tidak lancar. Harta lancar adalah harta yang mudah dicairkan atau liquid seperti kas dan setara kas, piutang usaha, dan lain sebagainya. Sementara aset tidak lancar adalah kendaraan, mesin dan lainnya.

2. Expenses (Beban)

Expenses merupakan beban atau pengeluaran yang harus dibelanjakan agar bisnis terus berjalan. Pengeluaran ini juga akan ikut bertambah jika didebitkan dan berkurang jika dikreditkan.

3. Liabilitas dan Ekuitas

Liabilitas dan ekuitas merupakan akun utang dan ekuitas. Contohnya, perusahaan telah melakukan pinjaman kepada sebuah bank untuk modal usaha, maka kas akan bertambah dari pinjaman bank tersebut.

4. Akumulasi

Akumulasi merupakan aset tidak lancar yang bisa bertambah nilainya jika dikreditkan. Akumulasi akan mengurangi nilai dari aset tetap seperti kendaraan dan alat mesin. Dengan penilaian ini akan memudahkan apakah aset tersebut mengalami kerugian atau keuntungan saat hendak dijual.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: