Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rocky Gerung: Habib Rizieq Adalah Fakta Politik

Rocky Gerung: Habib Rizieq Adalah Fakta Politik Rocky Gerung | Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rocky Gerung di akun Youtube miliknya mengunggah komentarnya bersama Hersubeno Arief terkait Habib Rizieq Shihab yang menjadi isu mengenai kedatangannya ke Indonesia, Rabu 21 Oktober 2020.

Rocky Gerung mengatakan bahwa ini adalah psikologi sosial dan merupakan hal yang wajar, hal yang natural.

Baca Juga: Rocky Gerung: Nilai Jokowi-Maruf Amin A Minus!

"Itu psikologi politik, Habib itu makin diumpetin makin sebut saja glorifikasi berlangsung, dan itu natural sekali. Justru di dalam exile, orang itu dianggap atau oleh pengikutnya ditunggu sebagai messenger of truth, messenger of political changes, yah segala macam itu," kata Rocky.

Menurutnya, konsep itu mulai disadari oleh pemerintah bahwa makin Habib Rizieq disingkirkan maka makin menumpuk orang energinya untuk membawa Habib pulang, dan itu merupakan poinnya.

"Itu memang terbuka orang mengucapkan kembalikan Habib Rizieq, saya putar-putar satu Jawa Barat posternya ada di mana-mana, entah siapa yang pasang, faktanya Habib Rizieq itu punya pengikut dan pengikutnya banyak," ujarnya.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Youtube Rocky Gerung, Rocky berpendapat kalau Habib Rizieq merupakan fakta politik. 

"Jadi Habib Rizieq adalah fakta politik, bukan sebagai subjek kontroversial. Sudah berubah menjadi fakta politik," katanya.

"Sekarang kekuasaan mesti membaca itu sebagai keadaan Indonesia mengalami turbulensi, jadi kepanikan kekuasaan sebetulnya terlihat dari kesalahan kekuasaan di awal yang menganggap bahwa rezim ini selalu stabil sehingga Habib Rizieq bisa di-screen out sebagai nonfaktor, kira-kira begitu pikiran kekuasaan," ucap Rocky.

Rocky mengungkapkan bahwa keadaan sudah berubah, ada krisis ekonomi, krisis kesehatan, legitimasi dunia, serta olok-olok pers terhadap seluruh menteri yang gagal dan gugup menghadapi Asfinawati cs.

"Keadaan itu merupakan faktual di dalam Indonesia. Karena itu, orang makin berharap (Habib Rizieq) memimpin perubahan atau menghasilkan ide alternatif, dan itu soal biasa di dalam psikologi manusia," kata Rocky. 

Dia mengatakan, yang luar biasa adalah kegugupan Istana. Komentar Mahfud MD yang seperti biasa bahwa itu hal yang tidak penting. Menurutnya, hal itu memperlihatkan bahwa ketidakmampuan untuk mengolah isu ini akan menempel dan bersilang dengan keadaan real Indonesia yang morat-marit secara ekonomi dan hukum.

"Jadi itu konteksnya kenapa Habib Rizieq harus menjadi isu yang dibicarakan," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: