Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Simak, Negara-negara Ini Diprediksi Rugi Jika Donald Trump Kalah Pilpres

Simak, Negara-negara Ini Diprediksi Rugi Jika Donald Trump Kalah Pilpres Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuka masker pelindungnya saat ia berdiri di Balkon Truman Gedung Putih setelah kembali dari rumah sakit di Walter Reed Medical Center untuk perawatan penyakit virus korona (COVID-19), di Washington, Amerika Serikat, Senin (5/10/2020). | Kredit Foto: Antara/REUTERS/Erin Scott
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemilihan presiden (pilpres) 2020 di Amerika Serikat (AS) tinggal hitungan hari. Berdasarkan rencana, pemilihan umum itu akan dilaksanakan pada 2 November atau selambatnya 8 November 2020 mendatang.

Terdapat dua calon presiden yang telah mengajukan diri yakni Joe Biden dan Presiden AS sebelumnya, Donald Trump. Adapula prediksi dari sejumlah pihak jika Donald Trump ternyata kalah dalam pilpres tersebut.

Baca Juga: Usai Dipuji Trump, Moderator Debat Kristen Welker Disanjung Sana-Sini

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman SCMP, empat tahun masa jabatan Donald Trump sebelumnya ternyata menguntungkan beberapa negara karena kebijakan yang dikeluarkan oleh presiden dinilai 'modern'.

Bahkan menurut Joe Biden pada acara balai kota baru-baru ini, Donald Trump adalah seorang pemimpin yang merangkul semua 'preman' di dunia.

Berikut 7 negara yang diramalkan akan terkena dampak jika Donald Trump kalah dalam pemilihan presiden 2020.

1. Kim Jong Un dari Korea Utara

Di antara semua negara, Korea Utara adalah negara yang dianggap akan terkena dampak cukup besar jika Donald Trump menghadapi kekalahan.

Hubungan kedua negara yang dimulai dengan ancaman dan 'penghinaan' tersebut berubah menjadi hal baik belakangan ini.

Bahkan Donald Trump dan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un sempat bertemu selama tiga kali. Juga kerap bertukar surat sebagai tanda bahwa reaksi mereka sangat baik.

Meski begitu, pendekatan AS pernah gagal saat Korea Utara meluncurkan denuklirisasi rudal balistik antar benua pada 10 Oktober 2020 lalu.

Berbeda dengan Donald Trump, Joe Biden mengatakan dalam kampanye bahwa ia tidak akan bertemu tanpa prasyarat dengan Kim Jong Un.

Bahkan kecil kemungkinan akan mencabut sanksi AS kepada Korea Utara yang berlaku selama ini.

Padahal hukuman tersebut berakibat resesi ekonomi terburuk di Korea Utara dalam dua dekade lebih.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: