PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Group akan menerapkan sistem aplikasi terintegrasi bernama Digital Farming (DFarming) untuk kebutuhan pencatatan aktivitas dan pengelolaan di kebun kelapa sawit maupun karet, serta aktivitas di pabrik (PKS/PPK).
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), M. Abdul Ghani, mengatakan bahwa dalam bidang perkebunan dan industri kelapa sawit Indonesia yang selama ini dikelola secara konvensional, sudah saatnya berubah dan bergerak nyata menuju modernisasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital jika tidak ingin tergerus oleh zaman.
Baca Juga: Berdayakan Petani, PTPN III Lakukan Peremajaan Kebun Kelapa Sawit
Ghani mengatakan, pemanfaatan teknologi dilakukan untuk menjawab tantangan industri kelapa sawit salah satunya dari kebijakan moratorium perkebunan kelapa sawit yang mewajibkan perusahaan perkebunan kelapa sawit melakukan pekerjaan yang bertujuan meningkatkan produktivitas dan kinerja perseroan secara terukur, tepat, cepat, dan akurat.
"Aplikasi terintegrasi DFarming ini dibangun dan dirancang oleh internal programmer PTPN III agar terlaksananya penyampaian informasi yang cepat dan akurat dengan efektif dan efisien serta didukung oleh sumber daya dan fasilitas TI yang dimiliki perusahaan," kata Ghani dalam keterangan pers, Jumat (30/10/2020).
Sistem DFarming memfasilitasi manajemen sebagai upaya pengembangan sistem kerja yang lebih efektif dan efisien. Data yang ada dalam setiap kegiatan operasional menjadi dasar bagi manajemen untuk terus mengembangkan model sistem kerja operasional yang lebih produktif, efektif, dan efisien serta sesuai dengan perkembangan zaman.
Ghani menuturkan, sistem aplikasi DFarming didesain untuk menjawab tantangan pelaksanaan kegiatan operasional yang sesuai standar PTPN Group dan dapat digunakan secara luring (offline). Penggunaan jaringan internet diperlukan ketika mengirim data yang telah tersimpan di gawai/smartphone dengan memanfaatkan hotspot (Wi-Fi) pada lokasi kebun/pabrik yang menjangkau fasilitas tersebut.
Di tengah pandemi Covid-19, Ghani menyadari transformasi teknologi digital menjadi mutlak sebagai jembatan penghubung antarmodel bisnis agar tetap berlangsung. Oleh karena itu, PTPN Group melaksanakan program akselerasi peningkatan kinerja khususnya peningkatan produktivitas kelapa sawit dengan mengimplementasikan QR Code System pada panen.
"Dengan adanya modernisasi di perkebunan yang memanfaatkan keunggulan teknologi digital, kami ingin PTPN Group menjadi BUMN Perkebunan yang bisa menjangkau ke seluruh dunia," tuturnya.
Adapun PTPN Group saat ini mengelola lahan sebesar 1.181.751,03 hektare yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Lahan-lahan yang dimiliki dikelola sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum