Inggris Lockdown Gelombang Kedua, Pengusahanya Teriak Gak Terima: 'Pemerintah Lalai!'
Beberapa pemimpin bisnis di Inggris telah mengecam prospek penutupan nasional kedua di Inggris, dengan mengatakan potensi kerusakan yang sangat besar. Pengusaha Luke Johnson mengatakan negaranya tidak mampu melakukan lockdown lagi.
"Kami [Inggris] memiliki utang lebih dari £2 triliun sekarang ... dan saya pikir pemerintah telah lalai untuk memperhitungkan kerugian total dari penguncian," katanya dikutip dari BBC di Jakarta, Senin (2/11/2020).
Baca Juga: Inggris Kebut Evaluasi Vaksin Corona Ciptaan AstraZeneca
Pemerintah menyatakan telah mencapai keseimbangan antara melindungi pekerjaan, ekonomi dan menyelamatkan nyawa.
"Kerusakan kepercayaan, pengusaha, investor, kehancuran pekerjaan, pengangguran dan biaya sosial dan kesejahteraan sangat besar." tambah Johnson.
Minggu ini, Layanan Ambulans London mengungkapkan bahwa mereka sedang menghadapi rata-rata 37 kasus bunuh diri sehari atau percobaan bunuh diri, naik dari 22 kasus pada 2019.
"Saya pikir itu adalah konsekuensi langsung dari penguncian. Orang-orang kehilangan pekerjaan, mereka kesepian, depresi, gangguan kesehatan mental di negara ini sangat tinggi," kata Johnson lagi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: