Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sadis, Ini Jejak Berdarah Prancis Selama Menjajah Negara-negara Islam

Sadis, Ini Jejak Berdarah Prancis Selama Menjajah Negara-negara Islam Kredit Foto: Unsplash/Alice Triquet
Warta Ekonomi, Jakarta -

Prancis memang memiliki tempat-tempat romantis. Sehingga banyak yang ingin melancong ke sana untuk menikmati keindahan suasana Prancis yang terkenal romantis.

Namun di balik itu Prancis juga menyimpan sejarah berdarah saat negeri tempat berdirinya Menara Eiffel itu menjajah negara-negara di Afrika, yang sebagian besar adalah negara Islam. Di antara negara Muslim yang dijajah Prancis adalah Aljazair, Mesir, dan Mauritania.

1. Aljazair

Islam adalah agama mayoritas di Aljazair, dan sebagian besar warga adalah Muslim Suni bermazhab Maliki. Populasi Muslim di sana mencapai 99 persen dari total penduduk. Dan satu persennya adalah kombinasi dari minoritas agama lain di antaranya Kristen dan Yahudi. 

Pada 1246 H/1830 M, Prancis berhasil menduduki Aljazair. Prancis ingin membuat Aljazair sebagai titik tolak perluasan wilayahnya di Benua Afrika setelah gagal mempertahankan koloni-koloninya di India dan Benua Amerika. Dalam penjajahan ini, rezim kolonial Prancis merusak kebudayaan tradisional Muslim Aljazair yang telah ada sejak kedatangan Islam di Afrika Utara. 

Muslim Aljazair saat itu tidak bisa menggelar pertemuan publik, membawa senjata api, atau meninggalkan rumah atau desa mereka tanpa izin. Untuk bisa beraktivitas secara normal, warga Aljazair harus menjadi warga negara Prancis dengan hak penuh dan harus meninggalkan ajaran Islam. Badan Amal Islam dianggap sebagai milik pemerintah dan disita. 

Prancis juga menganggap sekolah Alquran tradisional membahayakan sehingga ditutup. Mereka mengganti sekolah berbasis Islam menjadi sekolah Prancis dengan sistem pembelajaran berbahasa Prancis dan mengajarkan tentang kebudayaan Prancis. 

Bahasa Arab juga diupayakan dihapus sebagai bahasa resmi yang digunakan masyarakat Berber. Warga Aljazair diperintahkan menggunakan bahasa Prancis dalam kehidupan sehari-hari.

Pada 1847, Prancis membuat peraturan code de i'indengenat, yang memakan banyak korban dari umat Islam. Hukuman ini diberlakukan karena Prancis menilai banyak masyarakat Muslim yang tidak patuh dengan melakukan pengkhianatan terhadap Prancis.

Aljazair dijajah Prancis selama 132 tahun dan merdeka pada 1962 setelah perang berdarah selama tujuh tahun yang menewaskan satu juta orang Aljazair menurut pemerintah Aljazair. Salah satu tokoh yang terkenal menggaungkan perlawanan terhadap Prancis yaitu Abdul Qadir al-Jaza'iri. Maka Aljazair dikenal sebagai negeri seribu syahid karena ribuan orang tewas saat berupaya mempertahankan agama dan identitas mereka pada masa penjajahan Prancis.

Prancis sempat membawa puluhan tengkorak pejuang Aljazair anti-kolonial untuk disimpan di Museum Manusia di Paris. Aljazair pun pada 2011 meminta agar tengkorak tersebut dikembalikan untuk dimakamkan dengan layak, tetapi, Prancis menolaknya.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: