Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukti-bukti Sawit Non-Ekstraktif dan Sustainable

Bukti-bukti Sawit Non-Ekstraktif dan Sustainable Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bagi pihak antisawit, industri perkebunan kelapa sawit dituduh sebagai salah satu sektor ekonomi yang bersifat ekstraktif dan mengeksploitasi alam. Namun kenyataannya, industri sawit justru merupakan sektor yang non-ekstraktif dan sustainable, tidak seperti sektor pertambangan, sektor migas, sektor logging atau sektor lainnya yang bersifat demikian. 

Perlu diketahui, definisi dari industri ekstraktif yakni industri yang hanya mengambil sumber daya alam untuk dimanfaatkan secara komersial. Mengutip laporan PASPI Monitor, berikut beberapa bukti arah pengembangan industri perkebunan kelapa sawit sebagai sektor yang non-ekstraktif.

Pada sektor hulu, produksi minyak sawit melalui kegiatan budi daya telah memanfaatkan manajemen kebun yang baik serta ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi sehingga kinerja produktivitas kebunnya tinggi dan lebih sustainable.

Baca Juga: Apakah Sawit Sempat Terdampak Pandemi?

Data Kementerian Pertanian mencatat, rata-rata produktivitas sawit nasional mengalami peningkatan dari 3,53 ton per hektare menjadi 3,67 ton per hektare selama periode 2011–2018. 

Metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas kebun sawit (intensifikasi) yakni melalui perbaikan kultur teknis (GAP), peremajaan sawit rakyat (replanting), serta kombinasi antara keduanya yakni perbaikan kultur teknis pada umur tanaman menghasilkan dan replanting dengan menggunakan bibit unggul, akan menghasilkan peningkatan produktivitas total (total factor productivity) secara berkesinambungan. 

Pada sektor hilir, pengembangan industri hilir yang mampu mengolah minyak sawit dan biomaterialnya menjadi produk yang memiliki nilai tambah ekonomi yang lebih tinggi menjadi bukti bahwa industri perkebunan kelapa sawit bukanlah industri yang ekstraktif.

Dalam laporan PASPI Monitor dituliskan, "minyak sawit adalah minyak nabati yang multiguna sehingga pengaplikasian untuk dikembangkan menjadi produk sangat luas. Saat ini, jalur hilirisasi sawit terbagi menjadi tiga, yaitu oleofood complex (menghasilkan produk pangan dan kesehatan); oleochemical complex (menghasilkan produk olekimia seperti surfaktan, biolubrikan/biopelumas, bioplastik); dan biofuel complex (menghasilkan produk bioenergi sebagai alternatif pengganti energi fosil)." 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: