Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mobil Pribadi Paling Aman di Masa Pandemi, Mobil Bekas Naik Kelas

Mobil Pribadi Paling Aman di Masa Pandemi, Mobil Bekas Naik Kelas Kredit Foto: Aurora
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di masa pandemi, mobil pribadi dianggap menjadi salah satu pilihan berkendara yang relatif paling aman. Survei yang dilakukan Inventure, sebanyak 82,9% responden setuju bahwa mobil pribadi adalah kendaaran yang paling aman di masa pandemi.

Tak mengherankan jika sekitar 53,1% konsumen Indonesia mengatakan, dalam kurun waktu 6 bulan setelah vaksin diproduksi, mereka akan membeli mobil.

Baca Juga: Melihat Deretan Mobil Sport Crazy Rich Surabaya Andreas Stanley

"Ini merupakan sinyal positif bagi kalangan industri otomotif untuk bangkit di tahun 2021, setelah tahun ini kinerja perusahaan otomotif berdarah-darah," ujar Yuswohady, Managing Partner Inventure, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.

Namun, seiring pendapatan yang berkurang dan membutuhkan waktu untuk recovery, sementara waktu mereka akan mengurangi pengeluaran untuk membeli barang-barang yang mahal, termasuk mobil. Oleh karena itu, mobil bekas akan menjadi solusi terbaik dan akan kian diminati di masa pandemi.

Dari riset yang dilakukan oleh Inventure, sebanyak 55,6% dari 627 responden mengatakan bahwa dalam kurun waktu 6 bulan setelah vaksin diproduksi, mereka lebih memilih membeli mobil second dengan alasan kondisi ekonomi yang belum pasti akibat Covid-19.

"Merupakan hal yang wajar, saat konsumen sedang mengalami kesulitan keuangan akibat resesi mereka memilih mobil second. Namun, seiring dengan membaiknya keuangan mereka seiring menggeliatnya ekonomi, pada gilirannya mereka akan membeli mobil baru," kata Amelia Tjandra, Direktur Astra Daihatsu Motor.

Lebih lanjut Amelia mengemukakan di gelaran Indonesia Industry Outlook 2021 yang digelar Inventure, kini kondisi pasar mobil mulai membaik. "Kondisi terburuk sudah dilampaui dan kini pelan-pelan pasar mulai menggeliat dan tahun depan akan tumbuh lebih cepat," jelasnya.

Seperti diketahui, kondisi terburuk terjadi di bulan Mei 2020 dengan penjualan mobil hanya mencapai 17.000 buah atau turun hampir setengahnya.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: