Tapi di sisi lain, kata dia, kelompok oposisi bisa menjadi kekuatan penyeimbang terhadap pemerintahan. "Hal ini tidak berdampak negatif jika paradigma oposisi diletakkan dalam kerangka memperkuat demokrasi dan memperbaiki bangsa ini ke depan," imbuhnya.
Namun, lanjut dia, yang dikhawatirkan jika arah oposisi bergeser ke arah gerakan untuk menggulingkan pemerintahan yang sah. Hal tersebut, menurut dia, yang menjadi tantangan pemerintahan Jokowi - Ma'ruf.
"Tetapi, boleh jadi sikap politik HRS sepulang dari Arab tidak ditujukan untuk tujuan tersebut jika menyimak pernyataan HRS bahwa dirinya tidak ingin mempersulit pemerintah Indonesia," katanya.
Dia melanjutkan, HRS menginginkan kepulangannya tersebut tidak dimanfaatkan oleh berbagai pihak. Penegasan Rizieq itu, lanjut dia, mengindikasikan tentang sikapnya setelah berada di Indonesia sepulang dari Arab Saudi.
"Pernyataan HRS ini yang harus dipegang teguh oleh dirinya sendiri dan menjadi catatan apabila HRS mengingkari ucapannya," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil