Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PAN Cs Tak Anggap Partai Masyumi Reborn sebagai Ancaman Karena...

PAN Cs Tak Anggap Partai Masyumi Reborn sebagai Ancaman Karena... Kredit Foto: Rakyat Merdeka

PKS juga mengaku tidak terganggu dengan hadirnya Partai Masyumi atau Partai Ummat. "Kami tidak merasa tersaingi atau gundah. Kami menyambut baik hadirnya kedua partai itu," ujar Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid.

Menurutnya, kemunculan partai baru tersebut merupakan hak warga negara untuk berserikat dan berkumpul. Terkait elektabilitas, Hidayat menilai masingmasing partai sudah memahami kelompok pemilihnya.

Baca Juga: Sinyal Hijau Amien Rais Diajak Gabung ke Partai Masyumi

Selain itu, Partai Masyumi yang aktif kembali tidak akan memengaruhi perolehan suara PKS. Sebab menurut Hidayat, Partai Masyumi belum memiliki tokoh baru yang dapat menggaet gerbong suara partai lain.

"Karenanya kami tidak khawatir tentang suara PKS. Justru kami berharap mereka akan bisa mendapatkan suara dari komunitas-komunitas yang mereka create sendiri," tuturnya.

Perwakilan parpol Islam lainnya, Sekjen DPP PPP, Arsul Sani juga menanggapi, Partai Masyumi bukan sebagai ancaman atau saingan. Alasannya, PPP masih mempunyai banyak loyalis. Terbukti, PPP mampu lolos ke Senayan.

"PPP masih mampu meraup suara dan lolos ambang batas. Ini artinya, ada pemilih PPP yang loyal. Dalam keadaan PPP pada situasi yang negatif saja, masih loyal dengan PPP," ujarnya.

Anggota Komisi III DPR RI ini yakin, kehadiran Partai Masyumi atau Partai Ummat tidak akan mengguncang PPP. Menurut Arsul, dengan kehadiran partai pecahan berbasis Islam, PPP bisa lebih meyakinkan publik sebagai partai yang menjadi harapan masa depan. Kehadiran Partai Masyumi dan Partai Ummat bukan badai.

"Justru PPP, yang sudah melewati badai, punya kesempatan luas meyakinkan kalangan Islam dan segmen lainnya yang lebih luas, untuk melihat PPP sebagai harapan masa depan, ketimbang partai baru yang lahir dari perpecahan partai yang sudah ada," katanya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: