Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nasib Keuangan dan Saham Pemilik Pizza Hut: Ibarat Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga

Nasib Keuangan dan Saham Pemilik Pizza Hut: Ibarat Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga Kredit Foto: Berdaulat.id
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) menanggung kerugian sebesar Rp8,63 miliar pada kuartal ketiga tahun 2020. Pencapaian tersebut berbanding terbalik dengan tahun sebelumnya yang kala itu pemilik brand Pizza Hut ini meraup keuntungan sebesar Rp149,24 miliar. Kondisi demikian tidak terlepas dari anjloknya penjualan sebesar 9,18% menjadi Rp2,67 triliun per September 2020.

Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula, kinerja saham bersandi PZZA ini juga terpantau berdarah-darah selama periode year to date (ytd). Merujuk ke Stockbit, saham Pizza Hut terkoreksi hingga -42,22% sejak 1 Januari 2020 hingga 12 November 2020. Per tanggal 1 Januari 2020, saham Pizza Hut bertengger di level Rp1.125 per saham, sedangkan kini harganya berada jauh di bawah Rp1.000 per saham. Baca Juga: Investor Asing Geruduk Pasar Saham, BRI Ketiban Untung Paling Besar!

Pada periode Januari 2020, saham Pizza Hut berhasil menyentuh level tertinggi di angka Rp1.145 per saham pada perdagangan 15 Januari 2020. Namun, setelah itu saham Pizza Hut bergerak dengan tren menurun hingga pada 31 Januari 2020 untuk pertama kalinya harga saham PZZA jatuh ke bawah Rp1.000 atau tepatnya di harga Rp990 per saham. Baca Juga: Perusahaan Investasi Milik Hary Tanoe Sulap Utang Rp3 Triliun Jadi Saham

Beberapa kali saham Pizza berhasil kembali ke kisaran Rp1.000-an per saham, meski kemudian harus jatuh lagi ke kisaran Rp900-an per saham. Tren penurunan paling dalam terjadi sejak 25 Februari 2020, di mana saat itu harganya berada di Rp985 per saham. Terus bergerak turun, harga saham Pizza Hut pun menyentuh level terdalamnya sepanjang tahun ini pada 23 Maret 2020 di angka Rp525 per saham.

Pertengahan tahun, saham Pizza Hut mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan meski belum juga berhasil kembali ke atas Rp1.000. Pada periode tersebut, puncak harga tertinggi yang mampu diraih Pizza Hut hanya di angka Rp910 per saham pada 8 Juni 2020. Sayangnya, saham Pizza Hut hanya mampu bertahan di kisaran Rp800-an sampai dengan 29 Juni 2020 yang saat itu harganya tercatat Rp810 per saham. 

Kemudian, pada awal Juli 2020 atau tepatnya 2 Juli 2020 saham Pizza Hut jatuh ke Rp695 per saham dan sampai saat ini gerak sahamnya terus berada di kisaran Rp600-an per saham. Kendati secara ytd saham Pizza Hut memerah, dalam sebulan terakhir saham ini tercatat menguat sebesar 8,33%. 

Dalam sepekan terakhir, saham Pizza Hut bergerak dengan tren menguat selama tiga hari berturut-turut dengan akumulasi apresiasi sebesar 4,84%. Sampai dengan perdagangan sesi pertama Kamis, 12 November 2020, saham Pizza Hut ditutup apresiasi 3,17% ke level Rp650 per saham. Sejumlah 693,30 ribu saham diperdagangkan dengan frekuensi 243 kali dan membukukan nilai transaksi harian sebesar Rp444,49 juta. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: