Digunakan Bebaskan Lahan
Kepala Dinas SDA DKI Jakarta, Juaini, menjelaskan, sebagian besar anggaran penanggulangan banjir sebesar Rp4,05 triliun dalam KUA-PPAS Rancangan APBD 2021 itu akan digunakan untuk pembebasan lahan demi pelebaran kali dan pembangunan waduk.
Selain itu, lanjutnya, untuk pembangunan dan rehabilitasi sistem polder pengendali banjir, revitalisasi pompa pengendali banjir, pembangunan tanggul pengaman pantai atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), pembangunan drainase vertikal, perencanaan dan pengembangan flood supporting information system, dan penataan kawasan Kota Tua.
"Untuk pekerjaan hingga akhir tahun ini, kita fokus pada pengerukan waduk, situ, embung yang telah dilaksanakan dari Maret," tandas Juaini.
Baca Juga: Pantas Anies Kalah, Rupanya Ini Jurus Rahasia Kang Emil
Minim Inovasi
Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti, Nirwono menilai Pemprov DKI Jakarta minim inovasi untuk pengendalian banjir. Menurutnya, pengerukan waduk, sungai, dan saluran yang digembar-gemborkan sesungguhnya hanyalah program rutin yang memang mesti dilakukan saat musim kemarau dan musim hujan.
"Tidak ada terobosan. Artinya, warga yang tinggal di kawasan rawan akan tetap terdampak banjir, dan bisa lebih parah. Karena tidak diantisipasi yang lebih signifikan," tegasnya.
Dia berharap, saat penanganan Covid-19 seperti sekarang ini, Pemprov DKI tetap bisa fokus eksekusi sejumlah program pengendalian banjir. Seperti pembenahan sungai dengan normalisasi atau naturalisasi, revitalisasi situ,danau, embung, waduk, rehabilitasi saluran air, dan memperbanyak Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Hal penting lainnya, lanjut Nirwono, mempersiapan tempat evakuasi untuk korban banjir. Siapkan penampungan yang menerapkan protokol kesehatan dengan ketat sehingga warga tidak terpapar virus corona saat berada di pengungsian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo