Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Setiap Acara Habib Rizieq Massa Berkerumun, Orang 212 Kekeuh Gak Akan Ada Klaster Baru

Setiap Acara Habib Rizieq Massa Berkerumun, Orang 212 Kekeuh Gak Akan Ada Klaster Baru Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/hp.

Lebih lanjut Arifin menyebut, edukasi mengenai penerapan 3M itu berlaku untuk semua kegiatan. Mulai dari kegiatan di rumah makan, hingga resepsi pernikahan.

"Acara apa pun, kegiatan apapun, apakah kegiatan di rumah makan, di restoran, kegiatan di pusat perbelanjaan, kemudian kegiatan di pertemuan, acara resepsi pernikahan dan sebagainya, itu semua harus mengacu kepada protokol kesehatan," jelasnya.

Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Safrizal ZA meminta Satpol PP mengecek kepatuhan penerapan protokol kesehatan di lokasi keramaian. Safrizal mengatakan Satpol PP tugasnya menegakkan aturan daerah di semua bidang.

Apalagi sudah banyak pemerintah daerah memiliki Perda soal protokol kesehatan. Perda ini bisa jadi dasar hukum Satpol PP menindak pelanggar prokes.

Baca Juga: Habib Rizieq Punya Peran Besar: Penjaga Republik dari Barisan Sayap Kanan

"Jadi bisa ditindak setelah sebelumnya disosialisasikan," kata Safrizal dalam talkshow virtual yang diadakan BNPB pada Kamis (12/11/2020).

Safrizal menekankan unsur edukasi harus diutamakan Satpol PP dalam menegakkan Perda mengenai protokol kesehatan. Hukuman baru dijatuhkan jika edukasi telah dilakukan sebelumnya.

"Satpol PP periksa apakah komunitas, usaha, tempat keramaian mematuhi prokes. Pastikan ada tempat cek suhu tidak. Kalau tidak diterapkan maka sanksinya bisa ditutup, usaha dihentikan," tegas Safrizal.

Safrizal memantau kepatuhan protokol kesehatan di tiap daerah berbeda-beda. Penegakan aturannya juga tidak bisa disamakan karena menyesesuaikan kebijaksanaan lokal.

Oleh karena itu, Safrizal mengajak unsurĀ  pimpinan masyarakat dari mulai Ketua RT, RW, Lurah/Kades, Camat hingga Kepala Daerah turun tangan memantau penerapan prokes. Segala hambatan harus dievaluasi guna ditemukan solusinya.

"Lakukan komunikasi dengan semuanya untuk monitor dan evaluasi misal di suatu daerah pelanggar (prokes) banyak itu kenapa? Perbaiki ya," ujar Safrizal.

Pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengingatkan masyarakar tetap waspada dan terus melakukan tindakan pencegahan seraya dunia menunggu sebuah vaksin. Sebelas bulan setelah pandemi, yang menyebabkan lebih dari 1,2 juta orang meninggal, ekonomi babak belur dan kegiatan sehari-sehari terbalik di seluruh dunia, Tedros mengatakan mengandalkan vaksin yang belum terbukti namun menjanjikan merupakan taruhan yang berisiko.

"Kita mungkin lelah dengan Covid-19, namun virus itu tidak bosan dengan kita. Negara-negara Eropa sedang berjuang, namun virus tidak berubah secara signifikan juga tidak ada tindakan untuk menghentikannya," kata Tedros di hadapan Forum Perdamaian Paris.

Kemunculan kembali infeksi Covid-19 baru-baru ini menyebabkan banyak negara mengadopsi langkah penguncian lanjutan guna menekan penyebaran virus sekaligus melindungi sistem kesehatan mereka.

"Sebuah vaksin dibutuhkan segera, namun kita tidak dapat menunggu sebuah vaksin dan kita tidak bisa memusatkan semua upaya dan sumber daya hanya pada satu saja," kata Tedros, dilansir Reuters.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: