Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pandemi Bikin Ekonomi Loyo, Kim Jong-un Perketat Cegah Penyebaran Covid-19

Pandemi Bikin Ekonomi Loyo, Kim Jong-un Perketat Cegah Penyebaran Covid-19 Dalam foto yang disediakan oleh pemerintah Korea Utara ini, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tengah, menghadiri pertemuan besar Politbiro Partai Buruh yang berkuasa di Pyongyang, Korea Utara, Selasa, 25 Agustus 2020. Jurnalis independen tidak diberi akses untuk meliput peristiwa yang digambarkan dalam gambar ini didistribusikan oleh pemerintah Korea Utara. Konten gambar ini disediakan dan tidak dapat diverifikasi secara independen. Watermark bahasa Korea pada gambar yang diberikan oleh sumber berbunyi: "KCNA" yang merupakan singkatan dari Korean Central News Agency. | Kredit Foto: Associated Press/KCNA
Warta Ekonomi, Pyongyang, Korea Utara -

Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un memerintahkan pengetatan sistem darurat anti-virus corona baru (Covid-19) dalam menghadapi pandemi di seluruh dunia. Perintah disampaikan saat ia memimpin pertemuan politbiro Partai Buruh yang berkuasa.

Media pemerintah, KCNA, pada Senin (16/11/2020) melaporkan pertemuan itu dilakukan di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik imbas dari pandemi Covid-19 global yang memberi tekanan tambahan pada ekonomi Korea Utara. Ekononi di negara itu sebenarnya sudah terpukul oleh sanksi internasional yang bertujuan menghentikan program nuklirnya.

Baca Juga: Dekat dengan Trump, Kim Jong-un Disebut Biden Seorang Penjahat

Muncul di hadapan publik untuk pertama kalinya dalam 27 hari terakhir, Kim menekankan perlunya tetap waspada dan mengintensifkan kerja anti-epidemi. 

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Korea Utara telah menguji lebih dari 12.000 orang. Rezim Kim Jong-un pada awal November melaporkan tidak ada kasus virus corona yang dikonfirmasi.

Namun, data WHO menyebutkan dari 12.000 orang yang dites, sebanyak 6.173 orang—delapan di antaranya adalah orang asing—terdeteksi sebagai kasus yang diduga virus corona baru dan 174 orang dikarantina pada minggu terakhir Oktober.

Sementara itu, menurut penghitungan Reuters, lebih dari 54 juta orang telah dilaporkan terinfeksi oleh virus corona baru secara global dan 1.312.334 telah meninggal.

Kim telah meminta negaranya untuk memulai kampanye 80 hari guna mencapai tujuannya di setiap sektor sebelum kongres di bulan Januari untuk memutuskan rencana lima tahun yang baru.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: