Puluhan bangkai bus TransJakarta yang selama ini disimpan di lokasi penampungan di Desa Dramaga, Kabupaten Bogor, terbakar pada akhir minggu lalu.
Dugaan sementara karena percikan api dari pengelasan. Tapi, netizen langsung berburuk sangka. Bahkan, ada yang mencoba meminta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ikut kasih komentar karena bus-bus itu dibeli di era Ahok berkuasa di DKI Jakarta.
Baca Juga: Imbas Pernikahan Anak Habib Rizieq, Rute Transjakarta Dialihkan
"Kok bisa ya monumen bangkai mobil terbakar? Bukan karena puntung rokok kan?" tanya akun @JackHaryono.
Sementara akun @SayaAdith mencolek Ahok. "Pak Ahok ada komentar?" tanyanya.
Kebakaran bus-bus bangkai itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIB. Kondisi angin dan panas di wilayah Bogor membuat apinya cepat membesar. Sesekali terdengar suara ledakan yang diduga berasal dari sisa tabung bahan bakar bus.
Sebanyak 11 mobil pemadam kebakaran pun dikerahkan. Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 16.00 WIB. Meskipun sudah padam, tim pemadam kebakaran terus berjaga-jaga. Pasalnya, di lokasi masih banyak bangkai TransJakarta lainnya.
"Total ada 11 unit Damkar yang diterjunkan. Dari Kota dan Kabupaten Bogor," kata Danru Damkar Bogor, Sholeh.
Polisi mencatat ada 37 unit eks bus Transjakarta yang hangus terbakar. Bus yang terbakar merupakan bus TransJakarta lama yang berwarna kuning orange.
Kapolsek Dramaga, Iptu Dian Pornomo, mengatakan polisi masih mencari faktor penyebabnya. Beberapa saksi menyebutkan, di lokasi sedang ada pemotongan bus menggunakan las. "Diduga ada percikan api, merambat dan terjadi kebakaran," kata Dian ditemui di lokasi kebakaran.
Selain itu, kata dia, di lokasi juga ditemukan bahan-bahan yang mudah terbakar sehingga membuat api mudah membesar dan menjalar ke bus yang berjejer di lokasi kejadian.
Baca Juga: Habib Rizieq Kembali, Respons Ahok Singkat: Selamat...
Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan kebakaran terjadi dipicu akibat gas yang tidak terkendali dari alat pemusnah bus. Pasalnya, ratusan rongsokan bus berwarna orange dan kuning itu tengah dimusnahkan dengan dipotong-potong menjadi beberapa bagian.
"Tempat itu sudah jadi tempat pemusnahan. Jadi bus dimusnahkan satu persatu. Terbakar karena penggunaan BBG (bahan bakar gas) yang tak terkendali," kata Ade Yasin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: