Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Orang Terkaya: Dietmar Hopp, Insinyur Perangkat Lunak yang Suka Sepak Bola

Kisah Orang Terkaya: Dietmar Hopp, Insinyur Perangkat Lunak yang Suka Sepak Bola Dietmar Hopp, miliarder Jerman. | Kredit Foto: REUTERS/Thomas Bohlen
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengusaha dan insinyur perangkat lunak Jerman, Dietmar Hopp merupakan salah satu orang terkaya di dunia. Ia adalah salah satu pendiri SAP SE, sebuah perusahaan perangkat lunak multinasional Jerman yang membuat perangkat lunak untuk perusahaan guna mengelola operasi bisnis dan hubungan pelanggan.

Berdasarkan data Forbes Real Time Net Worth, harta kekayaan Hopp hari ini mencapai USD15,2 miliar (Rp213 triliun) berkat saham yang ia miliki di SAP SE (kini SAP AG).

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Michael Hartono, Bos Djarum yang Berperan Besar dalam Perekonomian RI

Perusahaan ini terkenal dengan perangkat lunak ERP-nya. Karena itulah SAP AG menjadi perusahaan perangkat lunak terbesar di Eropa (dan non-Amerika) berdasarkan pendapatan, dan merupakan perusahaan perangkat lunak publik terbesar ketiga di dunia.

Tak sendiri, Dietmar Hopp mendirikan SAP SE pada tahun 1972 bersama Hans Werner Hector, Hasso Plattner, Klaus Tschira, dan Claus Wellenreuther yang merupakan rekan-rekannya saat ia masih bekerja di IBM (International Business Machines) Amerika.

Pria kelahiran 26 April 1940 ini menyelesaikan gelarnya dari Universitas Karlsruhe di Magister Sains. Saat masih bekerja di IBM, Hopp bekerja sebagai pengembang perangkat lunak.

Pada bulan Juni 1972, Hopp dan empat rekannya mendirikan perusahaan SAP Systemanalyse und Programmentwicklung (Analisis Sistem dan Pengembangan Program/SAPD), sebagai kemitraan swasta di bawah KUH Perdata Jerman. Kehadirannya telah merevolusi sistem penyimpanan Jerman hingga hari ini.

Klien pertama mereka adalah Imperial Chemical Industries cabang Jerman di Ă–stringen, tempat mereka mengembangkan program mainframe untuk penggajian dan akuntansi. Alih-alih menyimpan data pada kartu berlubang secara mekanis, mereka menyimpannya secara lokal di Sistem Elektronik saat menggunakan basis data logika umum untuk semua aktivitas Organisasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: