Setelah beroperasi selama satu dekade, unicorn Gojek mengaku semakin mantap menciptakan model bisnis berkelanjutan dan menguntungkan.
Menurut Co-CEO Gojek, Kevin Aluwi, sejumlah faktor telah mendorong menguatnya kinerja bisnis perusahaan; seperti inovasi produk, automasi yang mendorong efisiensi, serta peningkatan performa aplikasi.
"Pencapaian ini kami raih lewat 3 aplikasi super, yakni aplikasi konsumen, aplikasi mitra pengemudi, dan aplikasi mitra penjual," kata Kevin, dikutip dari Tech in Asia, Rabu (18/11/2020).
Baca Juga: Resmi! Telkomsel Kucurkan Rp2,1 T Buat Perusahaan Besutan Nadiem Makarim
Baca Juga: Ini Deretan Raksasa Teknologi yang Suntik Modal ke Tokopedia, Ada Siapa Saja?
Pencapaian Gojek pada 2020
Asal tahu saja, berikut ini berbagai pencapaian yang Gojek ungkapkan kepada publik:
- Mencatatkan Gross Transaction Value (GTV) alias nilai total transaksi senilai 12 miliar dolar AS (sekitar Rp169,2 T), naik 10% daripada tahun lalu;
- 38 juta pengguna aktif bulanan, tersebar di 4 pasar Asia Tenggara;
- Jumlah penjual GoFood meningkat 80% di tengah pandemi, dari 500 ribu (2019) menjadi 900 ribu;
- Perusahaan mengklaim: (1) GTV GoPay melebihi total GTV sebelum pandemi, dan; (2) GTV grocery (GoMart, GoShop) meningkat 500% pada 2020.
Strategi Bisnis Berkelanjutan Gojek
Untuk melanjutkan ekspansi pada 2021, Gojek telah menyiapkan sejumlah strategi. Mulai dari investasi teknologi dan Sumber Daya Manusia (SDM), hingga menciptakan dasar yang kuat guna mencapai bisnis berkelanjutan.
Selain itu, Gojek pun akan menguatkan pertumbuhan bisnisnya di Asia Tenggara, mencakup pasar Singapura, Vietnam, Thailand, dan Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: