Jenderal Purn Luhut Binsar Panjaitan saat masih muda dikenal doyan berantem. Ia menceritakan saat mengenyam pendidikan SMA di Pekanbaru, ia mengaku sering berkelahi.
Luhut menceritakan bagaimana ia sering berkelahi saat duduk di Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Pekanbaru. Kebiasaannya itu membuat sang bunda, Siti Frida Naiborhu, pusing dan khawatir lalu akhirnya memindahkan Luhut sekolah di SMA Penabur Bandung.
"Saya dulu memang suka berkelahi, dulu SMA 1 itu saya ingat di Pekanbaru saya suka berantem. Jadi, kadang-kadang baju saya robek. Waktu muda lah. Ibuku bilang kalau begini bahaya ini anakku bisa enggak sekolah. Akhirnya dipindahkan lah sekolah ke Bandung," ujar Luhut dalam acara E-Talkshow yang ditayangkan tvOne.
Meskipun pada akhirnya dipindahkan ke Bandung, Luhut justru mendapatkan pengalaman berharga saat masih tinggal di Pekanbaru. Di sana lah pertama kali ia mematri ambisinya untuk menjadi seorang prajurit Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), yang saat ini menjadi Kopassus.
Menurut cerita Luhut, ia melihat kegagahan prajurit RPKAD yang baru saja mendarat di Pekanbaru. Pria yang saat ini menduduki posisi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia ini sempat terheran-heran dengan aksi yang dilakukan para prajurit RPKAD itu.
Dengan jumlah yang hanya belasan orang, Luhut melihat para prajurit RPKAD ini justru mampu mengamankan kota Pekanbaru dengan efektif. Hal ini lah yang pada akhirnya mengantar Luhut masuk ke Akademi Militer Nasional.
"Dulu saya ingin jadi tentara karena RPKAD mendarat di Pekanbaru. Saya lihat jumlah mereka cuma berapa belas orang, tapi bisa mengamankan Pekanbaru. Saya pengen jadi ini saya bilang. Setelah saya lulus SMA, ayah saya kepingin saya kuliah masuk ITB. Tapi, saya sudah punya mimpi ingin jadi RPKAD dan untuk jadi RPKAD harus masuk Akademi Militer. Akhirnya saya melamar dan keterima," katanya.
Setelah menjalani pendidikan di Akademi Militer Nasional, Luhut meraih predikat lulusan terbaik dan berhak menyandang penghargaan Adhi Makayasa pada 1970. Selama hampir 30 tahun kiprahnya sebagai seorang prajurit Kopassus, Luhut banyak diterjunkan ke medan tempur terutama dalam Operasi Seroja di Timor-Timur pada 1975.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: