Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead menyebut gagasan untuk menjaga kelestarian alam dalam pembangunan harus dijaga. Gagasan itu Nazir ucapkan saat mengunjungi Kampung Pachas, Distrik Muting, Kabupaten Merauke, Papua.
“Kemampuan membangun kampung, distrik, dengan alam sekitar itu sungguh bukan main,” kata Nazir, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (21/11/2020). Baca Juga: BRG dan PP Muhammadiyah Gagas Kader Jihad Ekologi Gambut
Nazir mengatakan menjaga kelestaraian alam dibutuhkan karena melihat bencana dan krisis iklim. Menurutnya kerusakan lingkungan muncul karena adanya keserakahan manusia. Sehingga, alam yang menjadi sumber kehidupannya dibuat rusak. Baca Juga: Tingkatkan Ketahanan Pangan, BRG Gelar Pelatihan Kelola Lahan Tanpa Bakar
Dia berharap Tanah Papua ini dapat menjadi contoh. Sebab di Tanah Papua, kata Nazir, masyarakatnya sudah punya cara hidup yang bijak. Itu yang harus terus dijaga.
Menurut Nazir, BRG dalam melaksanakan program restorasi juga mengedepankan kearifan lokal dan mengedepankan potensi yang ada. Salah satunya adalah produksi abon ikan gabus.
“Semoga (ikan gabus) bisa dimanfaatkan secara baik dan dipanen secara sustainable, diolah memberi hasil yang tinggi,” kata dia.
Pengembangan produk abon ikan gabus merupakan hasil Kerja sama BRG dan Kitong Bisa dalam rangka revitalisasi ekonomi masyarakat. Produk unggulan yang dikembangkan, selain abon ikan gabus juga ada kue sagu dan sei babi. Kitong Bisa tidak hanya meningkatkan kemampuan, namun juga bertugas memasarkan produk yang dihasilkan sampai ke pasar di pulau Jawa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: