Ethiopia Ultimatum Pemberontak Tigray: Menyerah dalam 72 Jam atau Tak Ada Ampun
Dalam pernyataannya pada Minggu (22/11/2020) malam, Abiy mengatakan bahwa selama apa yang dia sebut sebagai operasi penegakan hukum "semua tindakan pencegahan yang diperlukan telah diambil untuk memastikan bahwa warga sipil tidak dilukai".
Dia mengatakan rakyat Tigray sudah muak dengan apa yang dia katakan sebagai kekerasan TPLF terhadap mereka. Abiy juga mengimbau rakyat Mekelle untuk berdiri bersama pasukan federal dalam "membawa kelompok pengkhianat" ke pengadilan.
"Kami ingin mengirim pesan ke publik di Mekelle untuk menyelamatkan diri dari serangan artileri dan membebaskan diri dari junta... Setelah itu, tidak akan ada belas kasihan," ujarnya.
Juru Bicara Satgas Pemerintah di Tigray, Redwan Hussein mengatakan bahwa masih ada waktu bagi pimpinan TPLF untuk menyerah.
“Pemerintah akan menahan diri semaksimal mungkin agar tidak menimbulkan risiko besar bagi warga sipil,” tambahnya.
Sementara banyak pasukan khusus dan milisi Tigrayan telah menyerah atau tersebar di sekitar Adigrat, perlawanan lebih kuat di front selatan. Redwan mengatakan, pemberontak di wilayah itu telah membuat jalan, menghancurkan jembatan dan memasang jebakan di jalan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: