Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bye Bye America First Ala Trump! Era Biden Dimulai Optimis

Bye Bye America First Ala Trump! Era Biden Dimulai Optimis Kredit Foto: Antara/REUTERS/Kevin Lamarque
Warta Ekonomi, Washington -

Setelah menominasikan Antony Blinken sebagai menlu AS yang baru, presiden terpilih Joe Biden menunjuk mantan menteri luar negeri John Kerry sebagai utusan khusus untuk isu perubahan iklim. Biden juga diperkirakan akan menunjuk Janet Yellen sebagai perempuan pertama yang menjadi menteri keuangan. Yellen pernah memimpin bank sentral AS The Federal Reserve selama masa kepresidenan Obama.

Daftar anggota kabinet pemerintahan mendatang yang disodorkan presiden terpilih Joe Biden mencakup banyak perempuan dan warga kulit berwarna - beberapa orang akan mencatat sejarah sebagai yang pertama di pos mereka. Selama kampanye pemilihan presiden, Joe Biden memang telah berjanji bahwa pemerintahannya akan "mencerminkan keragaman Amerika".

Baca Juga: Pejabat Senior Era Obama Ditunjuk Biden Sebagai Utusan Khusus Urusan Iklim

Pengacara Alejandro Mayorkas akan diangkat menjadi menteri keamanan dalam negeri, menjadikannya warga Amerika-Kuba pertama pada posisi ini. Avril Haines, mantan wakil direktur CIA, akan dinominasikan sebagai direktur intelijen nasional dan menjadi perempuan pertama yang memegang jabatan itu. Linda Thomas-Greenfield akan menjadi duta besar untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, posisi yang sekarang diperkuat sebagai jabatan setingkat menteri.

Berpaling dari "America First" ala Donald Trump

"Para pejabat ini akan segera mulai bekerja untuk membangun kembali institusi kami, memperbarui dan menata kembali kepemimpinan Amerika untuk menjaga keamanan di dalam dan luar negeri, dan mengatasi tantangan yang menentukan di zaman kita - dari penyakit menular, hingga terorisme, proliferasi nuklir, ancaman dunia siber, dan perubahan iklim,'' kata tim transisi Biden dalam sebuah pernyataan.

Dalam beberapa minggu ke depan, Biden juga bisa menunjuk Michele Flournoy sebagai perempuan pertama yang memimpin Departemen Pertahanan.

Dari Gedung Putih belum terdengar reaksi tim Donald Trump mengenai pengumuman nominasi itu, demikian juga dari kubu Republik.

Saat ini Republik masih menguasai Senat AS, namun situasi bisa berubah jika kubu Demokrat bisa memenangkan dua mandat untuk Senat dalam pemilu susulan di negara bagian Georgia bulan Januari mendatang.

Perubahan iklim dan perbaikan hubungan internasional jadi prioritas

Perubahan haluan politik yang paling menonjol adalah ditunjuknya John Kerry sebagai utusan khusus presiden dalam isu perubahan iklim. Saat menjabat sebagai menteri luar negeri di bawah Presiden Obama, John Kerry adalah pendorong utama kesepakatan nuklir dengan Iran dan Kesepakatan Iklim Paris, dua perjanjian yang langsung dibatalkan oleh Donald Trump ketika dilantik sebagai presiden.

Trump menyatakan kedua perjanjian sebagai "kegagalan diplomasi AS" dan menyebut John Kerry sebagai "menteri luar negeri terburuk dalam sejarah AS".

Menanggapi nominasinya oleh presiden terpilih Joe Biden, John Kerry mengatakan: "Amerika akan segera memiliki pemerintahan yang memperlakukan krisis iklim sebagai ancaman keamanan nasional yang mendesak.''

Dia menambahkan: "Saya bangga bekerja sama dengan presiden terpilih, semua negara sekutu kami, dan para pemimpin muda gerakan iklim untuk menangani krisis ini sebagai utusan iklim presiden.''

Antony Blinken yang dicalonkan sebagai menteri luar negeri baru juga sudah bekerja sebagai wakil menteri luar negeri dan wakil penasihat keamanan nasional selama pemerintahan Obama. Jika dikukuhkan oleh Senat AS, Blinken akan menjadi kekuatan utama pemerintahan AS yang baru untuk memperbaiki hubungan internasional, terutama dengan sekutu lama AS, yang selama empat tahun pemerintahan Trump dikesampingkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: