Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dorong Implementasikan Teknologi, Asia Pacific Rayon Raih Penghargaan INDI 4.0 Kemenperin

Dorong Implementasikan Teknologi, Asia Pacific Rayon Raih Penghargaan INDI 4.0 Kemenperin Kredit Foto: Asia Pacific Rayon
Warta Ekonomi, Jakarta -

Produsen serat viscose-rayon terintegrasi, Asia Pacific Rayon (APR) menerima penghargaan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) dari Kementerian Perindustrian sebagai perusahaan yang dinilai siap mendukung transformasi industri 4.0 di Indonesia.

Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi dari pemerintah atas efisiensi dan efektivitas kerja serta kemampuan perusahaan dalam mengolah big data dari otomatisasi operasional.

Baca Juga: Era Society 5.0, Apa Bedanya dengan Industry 4.0?

"Terima kasih kepada pihak Kementerian Perindustrian yang telah memercayakan kami untuk menerima Penghargaan INDI 4.0 ini. Hal ini sejalan dengan semangat QPC (Quality, Productivity, and Cost) yang kami jalankan di operasional kami di Riau dan akan makin memicu kami untuk terus berinovasi di industri viscose-rayon," kata Direktur APR, Basrie Kamba, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (25/11/2020).

Diresmikan oleh Presiden Joko Widodo awal tahun ini, produk serat rayon yang dihasilkan APR tidak hanya ditujukan untuk memenuhi permintaan nasional, tetapi juga mancanegara yang turut berkontribusi terhadap devisa negara. Serat rayon yang dijual kemudian diolah menjadi benang dan kain hingga menjadi produk tekstil.

Sebagai informasi, serat rayon dikenal sebagai bahan baku tekstil yang berkelanjutan dengan sifatnya yang mudah terurai (biodegradable). Selain itu, bahan baku serat rayon yang diproduksi APR dipasok dari hutan tanaman industri (HTI) yang tersertifikasi dan terlacak serta terjamin dari pengelolaan yang lestari dan bertanggung jawab.

"Salah satu bentuk penerapan teknologi industri 4.0 adalah dengan telah diimplementasikannya traceability atau ketertelusuran sebagai upaya kolaboratif yang melibatkan banyak lapisan di seluruh rantai pasokan lewat platform pelacakan Follow Our Fiber kami yang diluncurkan pada April 2019," ungkap Basrie.

APR baru-baru ini merilis laporan keberlanjutan yang menjabarkan praktik keberlanjutan yang diterapkan perusahaan yang difokuskan pada manufaktur bersih, sumber terbarukan, dan inisiatif-inistaif efisiensi lainnya.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Doddy Rahadi, mengatakan, strategi transformasi industri 4.0 merupakan bentuk solusi perusahaan untuk tetap produktif di masa pandemi Covid-19 dalam mendorong terwujudnya industri yang berdaya saing. Pemerintah mendorong upaya perusahaan bertranformasi dengan peningkatan awareness, penilaian INDI 4.0, dan pendampingan yang aktif.

"Pendampingan ini bertujuan memberikan arah dan langkah strategis yang dapat diambil perusahaan dalam memprioritaskan project implementasi industri 4.0 sesuai dengan key performance indicators (KPI) perusahaan," ujar Doddy.

INDI 4.0 merupakan indeks acuan yang disusun oleh Kementerian Perindustrian dalam mengukur tingkat kesiapan industri guna bertransformasi menuju industri 4.0 di Indonesia. Penghargaan tersebut adalah tindak lanjut implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0 yang diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 2018 lalu. Terdapat lima pilar dalam pengukuran indeks ini, yaitu pilar manajemen dan organisasi, orang dan budaya, produk dan layanan, teknologi, dan operasi pabrik. 

"Semoga penghargaan ini bisa menjadi pemicu ke depannya. Kami berharap APR bisa menjadi lighthouse dalam penerepan teknologi industri 4.0," ungkap Muhammad Khayam, Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kemenperin saat memberikan penghargaan kepada APR.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: