LPDB-KUMKM Cairkan Rp8 M, Koperasi Aceh Ekspor 10 Kontainer Kopi ke Starbucks AS
Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) akan mencairkan tahap selanjutnya sebesar Rp8 miliar kepada Koperasi Baitul Qiradh (KBQ) Baburrayyan. Dana tersebut akan dijadikan modal kerja untuk melakukan ekspor kopi sebanyak 10 kontainer pesanan Starbucks, Amerika Serikat.
"Rencananya ekspor kopi tersebut akan dilaksanakan pada Januari 2021. Karena itu pencairan dana diusahakan secepatnya," kata Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo saat mengunjungi pabrik kopi dan gudang produksi yang berada di KBQ Baburrayyan, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, Rabu (25/11/2020).
Hadir dalam kunjungan tersebut, yakni Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Riza Damanik, Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto, Direktur Pengembangan Usaha LPDB-KUMKM Jarot Wahyu Wibowo, dan Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) Fajar Wibhiyadi.
Baca Juga: Kabar Gembira, Diskon Tambah Daya Listrik UMKM Diperpanjang hingga 30 November
Supomo menambahkan, sebelumnya pada 2019 pihak Baburrayyan telah mengajukan proposal pinjaman kepada LPDB-KUMKM sebesar Rp15 miliar. Namun, berdasarkan hasil analisis usaha yang dilakukan Tim LPDB-KUMKM, disetujui memeroleh pinjaman sebesar Rp10 miliar.
Dari Rp10 miliar tersebut yang dicairkan baru sebesar Rp2 miliar. KBQ Baburayyan menunda pencairan selanjutnya mengingat dampak pandemi Covid-19 mengakibatkan pembeli dari luar negeri menyetop sementara pesanannya.
"Karena kondisi saat ini buyer sudah ada lagi, yakni Starbucks dari Amerika Serikat, maka LPDB-KUMKM akan mencairkan tahap selanjutnya sebesar Rp8 miliar," jelas Supomo.
Ia menambahkan, backup dana sebesar Rp8 miliar tersebut, menurut pihak KBQ Baburrayyan, sebetulnya masih belum cukup. Karena, selain untuk kebutuhan ekspor, pihak koperasi masih memerlukan dana untuk penampung atau penyerap kopi dari petani di Aceh Tengah dan Bener Meriah yang dalam waktu dekat akan memasuki musim panen.
"Kopi-kopi yang diserap dari petani tersebut agar harganya tidak jatuh karena kondisi rusak, akan disimpan di Resi Gudang. Nantinya, kopi ini akan digunakan untuk ekspor berikutnya," kata Supomo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti