Sebuah ormas baru bisa berhadapan dengan TNI sebagai musuh, jika organisasi itu secara nyata dan sah, telah dinyatakan sebagai organisasi terlarang oleh pemerintah.
"Kecuali disampaikan FPI ekstrem kanan yang dilarang di Indonesia. Nah itu baru bermusuhan. Kalau tidak, tidak ada alasan," kata lulusan Akademi Militer 1982 tersebut.
Untuk diketahui, Jenderal TNI Gatot sudah lama tak tampil di hadapan publik. Bahkan, dia tak bisa menghadiri penyerahan Bintang Mahaputera yang diberikan Presiden Joko Widodo di Istana.
Baca Juga: Mantan KSAU Pasang Badan buat Pangdam: Rizieq, Jangan Berkata Seenak Jidatnya!
Jenderal TNI Gatot merupakan perwira tinggi TNI yang dipilih Jokowi untuk mengisi kursi jabatan Panglima TNIĀ untuk menggantikan Jenderal TNI Moeldoko. Jenderal Gatot dilantik Presiden Jokowi pada 8 Juli 2015, dan masa tugasnya berakhir pada 8 Desember 2020.
Pria kelahiran 13 Maret 1960 ini disebut-sebut sebagai salah satu Jenderal TNI paling akrab dan menjadi andalan Presiden Jokowi menjaga NKRI. Mereka sering tampil bersama dalam momen-momen yang tak pernah terjadi pada Presiden dan Panglima TNI sebelum-sebelumnya, salah satunya ketika mereka berdua naik sepeda motor menerobos masuk ke pedalaman Papua. Lalu mendampingi Jokowi untuk mengikuti Salat Jumat bersama di Monas dalam Aksi 212.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti