Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Direstui Orang Tua, Putri Mako Jepang Bisa Nikahi Pria Biasa

Direstui Orang Tua, Putri Mako Jepang Bisa Nikahi Pria Biasa Putri Mako dan Kei Komuro. | Kredit Foto: SCMP
Warta Ekonomi, Tokyo -

Putra Mahkota Jepang Fumihito, adik Kaisar Naruhito, akhirnya menyetujui pernikahan anak sulungnya Putri Mako (29), dengan pacarnya yang juga teman kuliahnya, Kei Komuro. Namun, Fumihito tetap menegaskan, keluarga Kei Komuro harus menyelesaikan utang yang melilit mereka terlebih dahulu.

Kei Komuro datang dari keluarga biasa. Bukan bangsawan. Ia adalah teman sekampus Putri Mako di International Christian University. Menurut NHK TV, mereka berdua bertemu pada 2012 di sebuah restoran di Shibuya, Tokyo, saat masih berkuliah di kampus itu.

Baca Juga: Ini Cara Jitu Konglomerat Jepang Selamatkan Perusahaan dari Pandemi yang Mencekam

"Saya menyetujui keduanya menikah. Karena Undang-Undang menyebut pernikahan harus didasari persetujuan kedua belah pihak," ujar Fumihito dalam konferensi pers, Senin (30/11/2020).

"Jika itu yang diinginkan keduanya, saya harus menghormati hal tersebut," tegas Fumihito yang setelah menikah bergelar Pangeran Akishino.

Dalam sebuah pernyataan awal bulan ini, Putri Mako, cucu pertama Pangeran Akhito, mantan Kaisar Jepang, menyatakan tekad kuatnya untuk mewujudkan pernikahannya.

Awalnya, keduanya akan menikah pada 2018. Tetapi kemudian ditunda menyusul laporan masalah utang antara ibu Kei Komuro dengan mantan tunangannya. Utang itu disebut-sebut untuk biaya pendidikan Kei Komuro. Menurut Fumihito, jika masalah itu tidak selesai akan menjadi ganjalan bagi pasangan itu nanti.

"Agar semua orang merayakan pernikahan ini, ada baiknya jika pihak pria menyelesaikan masalahnya terlebih dulu," pernyataan pihak Kekaisaran Jepang dikutip Mainichi, Senin (30/11/2020).

Fumihito juga mendesak pasangan itu untuk memberikan penjelasan publik tentang perkembangan rencana pernikahan mereka. Dalam hukum Jepang, anggota wanita dari keluarga kaisar harus mencopot status bangsawan mereka setelah menikah dengan orang biasa.

Mereka biasanya menerima uang 'pesangon' dari negara untuk menjaga martabat setelah meninggalkan kehidupan kekaisaran. Putra Mahkota Fumihito secara resmi dinyatakan sebagai pewaris takhta pertama dalam upacara tradisional yang diadakan pada 8 November lalu. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: