Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

5 Riset Sawit Dukungan BPDPKS yang Dikembangkan Industri

5 Riset Sawit Dukungan BPDPKS yang Dikembangkan Industri Kredit Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejak didirikan pada 2015, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mendorong enam program kerja utama untuk pengembangan industri dan pelaku di perkebunan kelapa sawit nasional.

Salah satu program BPDPKS terkait dengan research and development melibatkan 42 Litbang baik dari instansi pemerintahan, Perguruan Tinggi (PT), maupun non-PT; 662 peneliti senior, serta 346 mahasiswa. Dengan sumber daya tersebut, telah ditetapkan sebanyak 201 kontrak penelitian sawit dan 80 riset oleh mahasiswa; 169 publikasi ilmiah nasional dan internasional; 40 paten; dan menerbitkan 5 buku.

Baca Juga: Dari Sekian Banyak Komoditas, Hanya Minyak Sawit yang Miliki Sertifikat Berkelanjutan

Riset yang didukung pendanaan BPDPKS tersebut tentunya tidak hanya sekadar tulisan di atas kertas, tetapi telah dikembangkan dan dimanfaatkan oleh industri serta pemerintah. Pertama, pengembangan proses teknologi produksi Industrial Vegetable Oil (IVO) yang dilakukan LPIK ITB yang bekerja sama dengan Kementerian Ristek/BRIN dan Pemda Musi Banyuasin. Kedua, teknologi pemurnian biogas untuk bahan bakar kendaraan yang dilakukan oleh LPPM ITB dengan PTPN V.

Ketiga, pengembangan surfaktan metil ester sulfonate yang dilakukan oleh LPPM ITB dengan PT Petro Kimia Gresik. Keempat, riset nilai emisi karbon pada lahan gambut yang dilakukan oleh LPPM ITB dengan PT Astra Agro Lestari. Kelima, uji jalan penggunaan bahan bakar B30 pada kendaraan bermotor diesel, mesin alsintan, kapal motor, kereta api, dan alat berat yang dilakukan oleh Lemigas-KESDM bekerja sama dengan asosiasi kendaraan bermotor dan stakeholder lainnya.

Terkait hal ini, Direktur Utama BPDPKS, Eddy Abdurrachman, mengatakan bahwa penelitian merupakan salah satu elemen penting dan harus menjadi salah satu bagian dari proses utama upaya pengembangan sektor kelapa sawit. Tidak hanya itu, kegiatan riset juga merupakan fondasi industri hilir yang dibutuhkan sebagai ujung tombak kemajuan industri berbasis komoditas unggulan.

"Oleh karenanya, diperlukan alokasi dana riset yang mencukupi agar penguatan aktivitas riset dapat dilakukan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mendukung pengembangan perkebunan dan industri sawit," ujar Eddy saat acara virtual Pekan Riset Sawit Indonesia (Perisai).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: