Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Pamornya Tak Seterang Pesaing, tapi Legal & General Bergelimang Cuan

Kisah Perusahaan Raksasa: Pamornya Tak Seterang Pesaing, tapi Legal & General Bergelimang Cuan Kredit Foto: Reuters/Alessia Pierdomenico

Antara 1974 dan 1976, ia menandatangani perjanjian kerja sama dengan AGO Holding (kemudian menjadi bagian dari AEGON Belanda), Assubel dari Belgia, Life of Eire Irlandia, Vadoise Vie dari Swiss, dan Nippon Life. Pada tahun 1976 Legal & General menggabungkan bisnis asuransi umum Afrika Selatan dengan Norwich Union dengan nama Perusahaan Asuransi Aegis.

Pada tahun 1971, ia memperkenalkan anak perusahaan manajemen pensiun dan mendirikan Tyndall Fund-Unit Assurance Company untuk mendapatkan pijakan di bidang perwalian unit. Pada tahun 1973 Legal & General mengakuisisi pengembang real estate Cavendish Land.

Pada akhir dekade, Legal & General mengalami reorganisasi besar-besaran. Ini memisahkan operasi asuransi Inggris, operasi internasional, dan aktivitas manajemen investasi menjadi tiga anak perusahaan yang terpisah. 

Perusahaan induk baru, yang masih bernama Legal & General Group, menjadi perusahaan non-asuransi. Langkah ini dilakukan untuk memberikan fleksibilitas finansial yang lebih besar kepada Legal & General dan untuk membedakan aktivitasnya dengan lebih jelas.

Setelah reorganisasi ini, Legal & General memasuki pasar AS pada tahun 1981 ketika mengakuisisi Government Employees Life Insurance Company senilai 140 juta dolar. Itu mengubah nama perusahaan yang berbasis di Washington, D.C. menjadi Banner Life tahun berikutnya.

Pada tahun 1984 ia mengakuisisi Unilife Netherlands, anak perusahaan Unilife Assurance Group di Belanda, dan menambahkannya ke Legal & General Netherlands. Namun, pada saat yang sama, tidak semua usaha Legal & General di luar negeri berhasil. Firma tersebut memutuskan untuk menghentikan bisnis asuransi umumnya di Prancis dan Australia pada tahun 1981.

Tahun 1987 Legal & General menjual 45 persen sahamnya di Aegis Insurance, mengikuti tren di antara perusahaan-perusahaan Inggris yang melakukan divestasi kepemilikan Afrika Selatan karena penurunan profitabilitas, tekanan pemegang saham, dan kekhawatiran atas ketidakstabilan politik di negara itu.

Pada Maret 1989 Legal & General memperkuat posisinya di pasar AS ketika mengakuisisi William Penn Life Insurance Company of New York dari Continental Corporation, sebuah perusahaan asuransi AS seharga 80 juta dolar.

Legal & General juga berkembang ke arah lain ketika mencapai kesepakatan kerjasama dengan Kyoei Mutual Fire and Marine Insurance Company of Tokyo pada tahun 1989. Perjanjian tersebut memberikan perusahaan akses yang lebih besar ke pasar Jepang. Pada saat yang sama, ini memberikan lebih banyak bisnis dari klien industri Kyoei yang pindah ke pasar Eropa yang bersatu.

Di tengah berlanjutnya konsolidasi industri jasa keuangan --terutama pembelian perusahaan asuransi oleh bank-- Legal & General menjadi obyek rumor pengambilalihan pada akhir 1997 dan awal 1998, namun perusahaan bersikeras bahwa itu cukup besar dan cukup kuat untuk tetap mandiri. 

Pada Maret 1998 Legal & General mengumumkan bahwa bisnis barunya telah meningkat 40 persen pada tahun fiskal 1997 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sementara laba operasi sebelum pajak telah meningkat 20 persen, menjadi 349,6 juta pounds (583,8 juta dolar). 

Meskipun awan terus membayangi dalam bentuk skandal pensiun, Legal & General tampak bertekad untuk berdiri sendiri. Ada juga bukti bahwa perusahaan berusaha untuk lebih berkonsentrasi pada pasar domestik sebagaimana Legal & General mengumumkan pada akhir Maret 1998 bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk membuka anak perusahaan asuransi jiwa Australia.

Perusahaan ini menjual Legal & General Bank dan Legal & General Mortgage Services ke Northern Rock pada 2003. Ia juga menjual sahamnya di Gresham Insurance, usaha patungannya dengan Barclays Bank, kepada Barclays tahun 2005.

Pada tahun 2008 Legal & General membeli Suffolk Life, penyedia produk Pensiun Mandiri. Perusahaan ini membentuk usaha patungan dengan dua bank sektor publik India, Bank of Baroda dan Andhra Bank untuk meluncurkan IndiaFirst Life Insurance Company di India pada tahun 2009, dan mengalihkan beberapa area TI ke IBM pada bulan Oktober 2010.

Pada 2014, perusahaan membentuk Legal & General Reinsurance, sebuah perusahaan reasuransi yang berbasis di Bermudian. Legal & General Re menyelesaikan transaksi eksternal perdananya di pasar Belanda bekerja sama dengan ASR pada Desember 2015.

Pada bulan Mei 2016, Legal & General Assurance di Inggris membeli portofolio anuitas Aegon senilai 3 miliar di Inggris. Ia lantas menjual Suffolk Life pada tahun 2016 dan juga mengalihkan area pengembangan TI-nya ke TCS (Tata Consultancy Services).

Pada tahun 2019 menyusul spekulasi sebelumnya, perusahaan menyetujui penjualan divisi General Insurance, Legal & General Insurance, kepada Allianz Insurance, yang terakhir melakukan pembelian simultan dari sisa 51 persen saham Liverpool Victoria General Insurance of yang sudah dimiliki 49 persen. Akuisisi ini berlaku efektif pada 1 Januari 2020, di mana pada saat itu Legal & General Insurance diubah namanya menjadi "Fairmead Insurance".

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: