Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Detik-detik Jelang Lengser, Trump Aji Mumpung buat Kebut Undang-Undang Kontroversial Ini

Detik-detik Jelang Lengser, Trump Aji Mumpung buat Kebut Undang-Undang Kontroversial Ini Kredit Foto: Antara/REUTERS/Carlos Barria

Opini publik juga telah berubah mengenai hukuman mati ini.

Jajak pendapat Gallup pada November 2019 menunjukkan bahwa 60% warga AS lebih mendukung hukuman penjara seumur hidup dibandingkan hukuman mati untuk pertama kalinua sejak survei diadakan lebih dari 30 tahun lalu.

"Dukungan masyarakat untuk hukuman mati mencapai titik terendah pada dekade ini," jelas Ndulue.

Apa yang dilakukan oleh pemerintahan Trump?

Pada Juli 2019, Barr mengumumkan rencana eksekusi lima terpidana mati, meskipun muncul penentangan masyarakat dan praktik yang berlaku.

"Kongres sudah jelas menyetujui hukuman mati," katanya ketika itu.

"Departemen Kehakiman menegakkan hukum - dan demi para korban dan keluarga mereka, kita menerapkan vonis yang dijatuhkan oleh sistem kehakiman kita."

Dikatakannya, para narapina tersebut dinyatakan bersalah membunuh atau memerkosa anak-anak dan warga usia lanjut.

Tetapi langkah itu ditentang keras oleh kalangan Demokrat dan organisasi hak asasi manusia.

"Kami memandang hukuman mati ini adalah hukuman sewenang-wenang yang melanggar konsitusi yang seharusnya sudah dihapus puluhan tahun lalu," kata Lisa Cylar Barrett, direktur kebijakan di NCAAP Legal Defense Fund.

Dan pemilihan terpidana mati tertentu memperburuk tudingan bahwa keputusan itu dilandasi kepentingan politik.

Eksekusi kelompok pertama pertengahan tahun ini - bertepatan dengan gelombang unjuk rasa antirasisme - terdiri dari orang-orang kulit putih seluruhnya. Untuk gelombang sekarang, empat dari lima yang direncanakan akan dieksekusi adalah warga Amerika keturunan Afrika.

Menurut Ndulue, hal itu bukan karena "kebetulan" jika tak ada terpidana kulit hitam yang dihukum mati selama periode "kesadaran meningkat tentang kesenjangan rasial terkait dengan hukuman mati tingkat federal".

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: