Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menyambut Era Cara Bekerja Hybrid 2021

Menyambut Era Cara Bekerja Hybrid 2021 Suryanto Lee, Senior Professional Service Consultant Lark. | Kredit Foto: Dok. Lark
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peran digital collaboration tools diperkirakan menjadi semakin krusial bagi masyarakat dalam menjaga produktivitas, khususnya di masa post normal ke depan. Pasalnya, hasil penelitian dari Cisco menunjukkan bahwa 58% karyawan akan bekerja dari rumah selama 8 hari atau lebih setiap bulan pasca pandemi COVID-19. 

Hal tersebut membuat para pekerja dihadapkan dengan penerapan hybrid working saat masyarakat mulai banyak melakukan berbagai aktivitas di luar rumah. Di era new normal yang sudah berlangsung selama beberapa bulan, konsep bekerja secara remote terbukti cocok dan efektif untuk mengatasi ketidakpastian terkait penularan virus corona. 

Meski demikian, tidak semua karyawan atau divisi tertentu bisa terus-menerus bekerja dari rumah. Lalu, apakah masyarakat akan kembali pada kebiasaan sebelum adanya pandemi? Hal tersebut dijawab oleh para ahli di berbagai bidang dalam acara Lark end-of-year media gathering yang dilakukan secara virtual.

Devie Rahmawati, Peneliti Sosial dan Komunikasi, meyakini bahwa situasi pandemi COVID-19 adalah jembatan terhadap masa depan dan akselerator untuk transformasi digital. Situasi tidak akan kembali seperti sebelum adanya pandemi, namun masyarakat akan terus beradaptasi pada perubahan zaman dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital.

Devie mengatakan, masyarakat telah menjadi pribadi yang adaptif di tengah ketidakpastian akan pandemi dengan beradaptasi pada perubahan melalui cara-cara baru untuk menjalani aktivitas kesehariannya. Mulai dari penerapan cara bekerja dari rumah, sekarang masyarakat mulai menyongsong penerapan model kerja hybrid atau disebut dengan hybrid working yang membuka kemungkinan untuk meningkatkan produktivitas karyawan. 

“Dengan konsep yang fleksibel, model kerja ini muncul sebagai jawaban terhadap era baru," ucap Devie, Senin (14/12/2020).

Fenomena di atas diperkuat dengan hasil penelitian terkini dari Cisco yang menunjukkan bahwa meningkatnya cara bekerja hybrid berdampak pada operasional perusahaan. Diprediksi, 77% organisasi besar akan meningkatkan fleksibilitas kerja, sementara 53% organisasi besar akan memperkecil ukuran kantor.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: