WE Online, Pekanbaru - Asosiasi Perusahaan Agen Penjual Tiket Indonesia (Astindo) Riau menyatakan, Tigerair Mandala belum melakukan refund atau pengembalian uang kepada sejumlah penumpang dan biro perjalanan atas pembatalan pemberangkatan disebabkan adanya kabut asap yang melanda Kota Pekanbaru beberapa waktu lalu.
"Dari beberapa laporan baik penumpang atau biro perjalanan, masih ada refund yang belum dikembalikan Mandala," kata Sekretaris Astindo Riau Wendy Yolanda Pasaribu di Pekanbaru, Selasa (8/7/2014).
Astindo Riau kembali menanyakan hal tersebut kepada pihak maskapai penerbangan khususnya Mandala Airlines dalam menyikapi saat sekarang ini, sedangkan kejadian Maret 2014 belum dilakukan refund.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau terjadi akhir Februari sampai awal April 2014, telah menghanguskan sekitar 2.398 hektare termasuk yang berada di cagar biosfer 21.914 hektare.
Asap bersumber dari kebakaran cagar biosfer telah menyelimuti wilayah udara di Kota Pekanbaru, termasuk melumpuhkan aktivitas Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dan tercatat cukup sulit dipadamkan.
Sebelumnya atas inisiatif perusahaan raksasa Sinar Mas, kawasan konservasi alam Giam Siak Kecil-Bukit Batu ditetapkan menjadi cagar biosfer oleh UNESCO tahun 2009. Tercatat Asia Pulp and Paper mendukung penuh reservasi di kawasan seluas 178.000 hektare itu.
"Sejumlah maskapai penerbangan mengalihkan pendaratan ke bandara terdekat termasuk Mandala. Bahkan, tercatat selama hampir tiga hari bandara di Pekanbaru berhenti beroperasi gara-gara kabut asap yang menggangu jarak pandang pilot pesawat," katanya.
Dengan kondisi sekarang ini, lanjutnya, maskapai penerbangan Tigerair Mandala menghentikan kegiatan operasional per 1 Juli 2014 karena tingginya biaya operasional akibat depresiasi rupiah terhadap dolar AS.
"Kalau dari Pekanbaru minat paling banyak itu terjadi pada tujuan Jogjakarta dengan rute Pekanbaru-Jogjakarta dan tiket yang dijual Mandala berkisar antara Rp1 juta sampai Rp1,8 juta per orang. Jadi saya rasa ini kondisi yang cukup serius," ucapnya.
Senior Communication Executive Mandala Airlines M Thoriq Husein tidak aktif sambungan telepon selulernya ketika dihubungi, sementara pesan singkat yang dikirim belum dibalas. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement