Eko mengatakan pandemi Covid-19 sedikit banyak mempengaruhi realisasi program Pertamina EP demi mempertahankan PROPER Emas 2020. Karena itu, lanjut Eko, Pertamina EP akan melakukan pengkajian yang mendalam dan kolaborasi semua pihak untuk tetap mewujudkan program yang selaras dengan kondisi terkini.
Pertamina EP akan memutakhirkan pemetaan pemetaan pemangku kepentingan, pemetaan potensi SDM, SDA, modal, dan sumber daya pendukung dan melakukan analisis kebutuhan masyarakat untuk untuk menciptakan value chain dan inovasi di masyarakat sangat diperlukan. “Hal ini sebagai bentuk responsivitas dan sensitivitas terhadap penanganan Covid-19 sekaligus menjaga roda ekonomi penerima manfaat tetap berjalan,” ungkap Eko.
Tiga peraih PROPER Emas Pertamina EP tahun ini memiliki karakteristik dan beberapa program unggulan. Rantau Field muncul dengan beberapa program, antara lain ketahanan pangan, posyandu parenting anti Covid-19, wastafel dari limbah kayu apung, handsanitizer dan desinfektan serai wangi serta masker kain. Selain itu edukasi melalui video online untuk pembelajaran dan berbagi wawasan juga semakin digalakkan baik dalam hal pendidikan, kesehatan maupun peningkatan ekonomi.
Subang Field juga melakukan modifikasi untuk program pendidikan lingkungan untuk anak dengan bekerja sama dengan organisasi internasional dan Dinas Pendidikan untuk membuat kurikulum teknik pembelajaran selama Covid-19 dan protokol covid-19 bagi guru dan siswa PAUD. Redesain program sebagaimana yang dijalankan di Gunung Puntang, Kabupaten Bandung pun berhasil dilaksanakan. Masyarakat pelindung alam dan satwa Owa Jawa tidak hanya bergantung dengan komoditas Kopi Puntangnya, namun juga membuat diversifikasi pariwisata baru berupa jalur sepeda yang akhir-akhir ini sangat digemari masyarakat di masa pandemi.
Subang Field pun menggalakkan program tukar sampah dengan sembako, dengan harapan menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan sekaligus membantu masyarakat yang kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-harinya akibat covid-19.
Pandemi Covid-19 yang membuat banyak orang berdiam di rumah, baik dikarenakan sedang melakukan Work From Home (WFH) maupun terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dapat memicu peningkatan angka Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Tambun Field yang fokus dalam hal tersebut sejak tahun lalu memodifikasi programnya menyesuaikan dengan kondisi saat ini, dengan memberikan fasilitas pengaduan online, dan edukasi-edukasi untuk mencegah kekerasan pada perempuan dan anak. Di samping itu Tambun Field dengan Program tanaman obat keluarga organiknya juga mengkreasikan berbagai macam produk herbal untuk meningkatkan imunitas masyarakat selama pandemi ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: