Mutasi Corona Denmark Bikin Efek Vaksin Berkurang, dan Mutasi Cerpelai Zombie
WHO memonitor ketat
Menanggapi kasus mutasi Cluster 5 itu, para peneliti dari Universitas Oxford di Inggris merilis hasil penelitian yang paling tidak meredam ketakutan.
“Kemungkinan mutasi tersebut tidak membahayakan vaksinasi," kata pakar virologi Astrid Iversen dalam publikasi hasil riset ilmiah yang diterbitkan jurnal ilmiah Nature edisi 13 November 2020.
"Mutasi cluster 5 tidak memicu percepatan penyebaran virus maupun perubahan dalam gejala sakit atau tingkat kematian pasien," papar ilmuwan itu lebih lanjut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menjelaskan secara hati-hati, masih memonitor ketat kasus mutasi tersebut dan terus bekerjasama erat dengan pemerintah Denmark.
"Saat ini belum ada indikasi meningkatnya risiko. Juga sebelum ini telah terjadi beberapa kali mutasi virus SARS-CoV-1" ujar pimpinan ilmuwan WHO Soumya Swaminathan di Jenewa.
Sebuah staf khusus para ilmuwan juga secara terus menerus melakukan asesmen mutasi virus corona sejak merebahnya wabah.
"Data yang kami miliki saat ini, tidak mengindikasikan varian Cluster 5 ini berperilaku dalam bentuk berbeda," ujar koordinator bantuan darurat WHO Mike Ryan baru-baru ini.
Namun, ia menekankan, sangat penting untuk mencegah penularan di peternakan dengan menerapkan tindakan keamanan ketat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: