Kredit Foto: Istimewa
Federasi Guru Tenaga Honorer Swasta Indonesia (FGTHSI) buka suara soal polemik antara Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi dan Guru SMPN 250 Sukirman.
Federasi Guru Tenaga Honorer Swasta Indonesia (FGTHSI) buka suara soal polemik antara Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi dan Guru SMPN 250 Sukirman. Polemik tersebut ketika Sukirman membuat soal ujian dengan menyebut Anies selalu diejek Mega.
Baca Juga: Soal Ujian Anies Diejek Mega, Anak Buah Bu Mega Ngamuk: Apa yang Ada di Otak Bapak?
Nama tersebut dipersoalkan karena dianggap merujuk kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri.
Pembina FGTHSI Didi Suprijadi menuturkan, soal yang diberikan oleh Sukirno sebenarnya telah sesuai dengan kisi-kisi dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Menurutnya, soal tersebut tersedia dalam kurikulum dengan tema karakter sabar.
"Anies selalu diejek Mega karena memakai sepatu yang sangat kusam. Walaupun demikian Anies tidak pernah marah. Perilaku Anies merupakan contoh? -pemaaf -istiqamah -sabar -ikhlas. Soal ini sebetulnya murni sesuai kisi-kisi untuk mata pelajaran agama sesuai kurikulum dalam tema karakter sabar," kata Didi ketika dihubungi, Kamis (17/12/2020).
Dia menuturkan, secara tertulis soal ujian tersebut hanya menyebutkan Anies, bukan Anies Baswedan. Selain itu, di dalam soal tidak disebutkan jabatan, seperti halnya jabatan gubernur.
"Tertulis Mega juga tidak menyebutkan Mega itu Megawati atau presiden ke-5," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: