Ekonomi Digital Bakal Moncer Tahun Depan, Kominfo Terus Dorong Transformasi Digital
Digitalisasi dan penggunaan internet meningkat pesat di kalangan masyarakat sebagai solusi untuk menunjang aktivitas mereka agar bisa tetap produktif di tengah keterbatasan akibat pandemi ini. Mulai aktivitas belanja melalaui e-commerce atau toko online, bekerja - Work From Home (WFH), virtual meeting, dan aktivitas lali melalui perangkat digital. Memasuki era kenormalan baru (the new normal era), Pemerintah juga mendorong akselarasi transformasi digital di berbagai kalangan, organisasi dan institusi sebagai solusi di era adaptasi kehidupan baru ini untuk mendukung berbagai layanan masyarakat.
“Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan akselerasi transformasi digital, di antaranya melalui peningkatan infrastruktur digital, terutama sarana pra sarana telekomunikasi dan internet, termasuk di daerah 3T. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk terus mendorong pengembangan ekonomi digital yang tahun 2021 diperkiraan mencapai Rp 337 Triliun atau naik 33% dari tahun 2020 yang berdasarkan riset Bank Indonesia (BI) selama 2020 nilai ekonomi digital mencapai Rp 253 Triliun,” ujarMenteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jhonny G. Plate, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (23/12/2020).
Baca Juga: Bikin Desa Go Digital, MobileCom dan Abpednas Buat Web dan Mobile Apps
Tren meningkatnya transformasi digital saat ini, mendorong PT Madani Solusi Internasional (MSI) menyelenggarakan “Top Digital Awards 2020” yang merupakan penyempurnaan kegiatan award Top TI & Telco sebelumnya yang sudah diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 2014 dan menjadi Top Digital Awards sejak tahun lalu.
Dalam laporannya, Ketua Dewan Juri Top Digital Awards 2020, Kalamullah Ramli atau yang akrab dipanggil Prof. Muli, mengatakan, kegiatan Top Digital Awards 2020 ini diselenggarakan bekerjasama dengan sejumlah asosiasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan konsultan TI independen. Kegiatan ini merupakan rating atau penilaian tahunan untuk memberikan penghargaan kepada perusahaan, organisaasi atau institusi yang dinilai berhasil dalam hal inovasi, implementasi IT dan Telco atau teknologi digital, baik di sistem menajemen maupun dalam kaitan layanan pelanggan atau masyarakat.
Metode penilaian Top Digital Awards 2020 menggunakan 3 metode, yakni melalui kuesioner & wawancara penjurian, rekomendasi user atau masyarakat, serta melalui market research. Tahun ini mengusung tema “Top Digital Innovation & Implementation in New Normal”. Artinya, dengan terus melakukan inovasi dan transformasi digital, diharapkan bisa menjadi solusi sekaligus peningkatan daya saing (competitiveness) di era adaptasi kenormalan baru ini (the new normal era).
Salah satu hal yang membedakan dalam penyelenggaraan tahun ini adalah adanya level bintang dari ketegori penghargaan yang diberikan. Ada beberapa kriteria yang digunakan, untuk menentukan pemenang masuk di level Star (Bintang) 5-1.
Baca Juga: Studi: 100% Perusahaan Besar Sudah Terdigitalisasi, Baru 13% UMKM yang Sudah Terdigitalisasi
Ketua Penyelenggara Top Digital Awards 2020, M. Lutfi Handayani, menjelaskan, bahwa kegiatan ini bukan sekedar ajang penghargaan semata, namun ada aspek pembelajarannya bagi peserta.
“Saat mengikuti tahapan Wawancara Penjurian, dimana peserta melakukan presentasi dan tanya jawab di hadapan Dewan Juri Top Digital Awards 2020, ada sesi Nilai Tambah. Dalam sesi ini, Dewan Juri memberikan masukan dan saran/rekomendasi kepada para peserta, tentang pengembangan solusi TI dan transformasi digital yang perlu mereka lakukan ke depan,” tambah M. Lutfi Handayani.
“Saran dan masukan yang diberikan meliputi tata kelola TI, infrastruktur TI untuk mendukung teknologi digital, dan implementasi TI dan teknologi digital dalam bentuk solusi atau aplikasi, termasuk di era kenormalan baru ini," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri