Survei Nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa keinginan untuk melakukan vaksinasi Covid-19 lebih besar ditemukan di kalangan warga berusia lebih tua dibandingkan mereka yang lebih muda.
Kecenderungan keinginan serupa ditemukan pula pada kaum pria, berpenghasilan lebih tinggi, dan tinggal di pedesaan. Hal ini disampaikan Manajer Kebijakan Publik SMRC Tati Wardi pada rilis daring survei nasional SMRC bertajuk Kepercayaan Publik Nasional pada Vaksin dan Vaksinasi Covid-19 pada Rabu (22/12/2020) di Jakarta.
Survei nasional SMRC dilakukan pada 16–19 Desember 2020 melalui wawancara per telepon kepada 1.202 responden yang dipilih secara acak (random). Margin of error survei diperkirakan +/-2.9%.
Baca Juga: Erick Thohir Larang Swasta Impor Vaksin Corona, Kalbe Farma Bantu Distribusi
Menurut survei tersebut, 42% warga berusia lebih dari 55 tahun menyatakan bersedia mengikuti vaksinasi, sedangkan di usia lebih muda persentasenya lebih rendah, yakni di kelompok usia 41-55 (41%), di kelompok usia 26-40 (36%), dan di kelompok usia 25 tahun ke bawah (31%).
Menurut Tati, temuan ini penting mengingat terdapat wacana bahwa pemerintah akan memprioritaskan mereka yang berusia lebih muda untuk divaksinasi dibandingkan mereka yang berusia 60 tahun ke atas.
"Temuan ini menunjukkan bahwa kaum yang berusia lebih tua lebih siap mengikuti vaksinasi, mungkin karena kesadaran bahwa mereka lebih rentan terkena Covid-19 dibandingkan kaum muda," ujar Tati.
Survei SMRC juga menunjukkan bahwa faktor tingkat penghasilan, jenis kelamin, dan wilayah tempat tinggal berpengaruh terhadap kesediaan mengikuti vaksinasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti