Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Punya GeNose C19, Indonesia Bakal Gelar Tes Covid-19 Terbanyak di Dunia

Punya GeNose C19, Indonesia Bakal Gelar Tes Covid-19 Terbanyak di Dunia Tabung reaksi untuk swab hidung terlihat di lokasi tes untuk penyakit virus korona (COVID-19) di Paris, Prancis, Senin (14/9/2020). | Kredit Foto: Antara/REUTERS/Gonzalo Fuentes
Warta Ekonomi, Jakarta -

Universitas Gadjah Mada (UGM) mengklaim sudah mengantongi izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait alat pende­teksi virus Corona, GeNose C19. Dalam waktu dekat, alat ini akan diproduksi massal dan didistribusikan.

"Alhamdulillah, GeNose C19 secara resmi mendapatkan izin edar dan untuk mulai dapat pengakuan oleh regulator, yakni Kemenkes pada 24 Desember lalu. GeNose C19 akan membantu penanganan Covid-19 melalui screening cepat," kata Ketua Tim Peneliti GeNose, Prof Dr Eng Kuwat Triyana, MSi, kemarin.

Alat deteksi Covid-19 ber­nama GeNose ini diciptakan para ahli UGM untuk memudahkan testing Covid-19. Kuwat menjelaskan, cara kerja GeNose dalam mendeteksi Covid-19 berbeda dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) atau tes usap yang sering dilakukan.

Baca Juga: Alhamdulillah! Vaksin Covid-19 Asal China Ternyata Manjur

Tes ini hanya memerlukan embusan nafas yang ditiupkan ke GeNose. Hasilnya, kata dia, dapat diketahui lebih cepat, terhitung hanya dalam waktu sekitar dua menit. GeNose tak memerlukan bahan kimia apapun untuk melihat reaksi virus saat testing berlangsung.

Selain dirasa lebih nyaman untuk pengambilan sampel, Kuwat menyebut biaya tes dengan menggunakan GeNose C19 ini juga lebih murah hanya kisaran Rp15.000 hingga Rp25.000.

Kuwat mengungkapkan, pada tahap awal, sudah diproduksi 100 unit GeNose dan akan segera didistribusikan. Dengan 100 unit batch pertama yang akan dilepas, pihaknya berharap, dapat melakukan 120 tes per alat. Atau totalnya 12 ribu orang sehari.

Baca Juga: Jangan Panik! Ini yang Harus Dilakukan Jika Jenis Baru Virus Corona Masuk Indonesia

Angka 120 tes per alat itu, jelasnya, dari estimasi, setiap tes membutuhkan 3 menit, termasuk pengambilan nafas. Sehingga satu jam dapat mengetes 20 orang. Bila efektif, alat bekerja selama 6 jam.

Doktor alumni Kyushu University, Jepang ini berharap, distribusi GeNose C19 bisa tepat sasaran. Misalnya, digunakan di pusat keramaian seperti bandara, stasiun kereta, termasuk di ru­mah sakit.

Jika di kemudian hari ada 10.000 unit GeNose, lanjutnya, sesuai target, di akhir Februari 2021 Indonesia akan menunjuk­kan jumlah tes Covid-19 per hari terbanyak di dunia, yakni, 1,2 juta orang per hari.

Tentu, masih menurut Kuwat, bukan hanya angka-angka seperti itu yang diharapkan. Namun ke­mampuan mengetes sebanyak itu diharapkan akan menemukan orang-orang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala. Kemudian, segera diambil tindakan isolasi atau perawatan. Sehingga rantai pe­nyebaran Covid-19 dapat segera terputus.

Terkait hal ini, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Prof Bambang Brodjonegoro meng­klaim, GeNose menjadi alat tes Covid-19 termurah yang akurat.

Menurutnya, GeNose mampu mendeteksi dan mendiagnosis infeksi Covid-19 karena di­lengkapi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence). “Ini inovasi luar biasa,” ujar Bambang, kagum.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: