Pasang Badan, Vaksin Sputnik Siap Disuntikkan ke Tubuh Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan akan disuntik vaksin Sputnik V untuk melawan virus corona. Vaksin Sputnik V merupakan calon vaksin COVID-19 buatan Rusia yang diklaim efektif 92 persen dalam melindugi orang dari COVID-19.
Kesiapan Putin untuk disuntik vaksin Sputnik V itu disampaikan juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada saluran TV pemerintah Rusia, Minggu. Putin, kata Peskov, siap disuntik vaksinasi segera setelah seluruh administrasi formal selesai.
Baca Juga: Vladimir Putin Teken UU Presiden Bisa Jadi Senator Seumur Hidup
"Beliau mengatakan akan divaksinasi, beliau telah membuat keputusan ini dan menunggu sampai semua formalitas selesai," kata Peksov, seperti dikutip Channel TV Rossiya 1 di situs saluran televisi tersebut.
Rusia pada awal Desember meluncurkan program vaksinasi sukarela dengan vaksin Sputnik V buatan negara itu, dimulai dengan kelompok paling rentan di Moskow.
Warga berusia 60 tahun ke atas dapat mulai mengajukan permohonan pada Senin ini, untuk mendapat suntikan, kata Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin di situsnya pada Minggu.
Satu hari sebelumnya, Sabtu, Kementerian Kesehatan Rusia mengatakan vaksin itu disetujui untuk digunakan oleh orang tua setelah percobaan terpisah dilakukan.
Putin, yang berusia 68 tahun, sebelumnya mengatakan bahwa vaksin Rusia tersebut efektif dan aman. Ia menyatakan tidak alasan baginya untuk tidak divaksinasi dan ia menunggu sampai vaksin tersedia.
Sejak wabah virus corona mulai muncul di Rusia, Putin mengatakan sebagian besar orang bekerja dari jarak jauh. Ia mengadakan pertemuan melalui tautan video dan perjalanan terbatas.
Pada Agustus, Putin mengatakan salah satu putrinya telah mengambil bagian dalam uji klinis vaksin Sputnik V dan merasa sehat setelah itu.
Rusia telah mendaftarkan vaksin COVID-19 Sputnik V untuk digunakan publik pada Agustus, meskipun persetujuan itu datang sebulan sebelum dimulainya uji coba skala besar pada September.
Uji coba fase tiga dari vaksinasi yang dikembangkan oleh Gamaleya Institute berlangsung di 29 klinik di seluruh Moskow dan melibatkan total 40.000 sukarelawan, dengan seperempatnya menerima suntikan plasebo.
Hasilnya, kemungkinan tertular COVID-19 adalah 92 persen lebih rendah di antara orang yang divaksinasi dengan Sputnik V daripada mereka yang menerima plasebo, kata RDIF.
Angka ini jauh di atas ambang efektivitas 50 persen untuk vaksin COVID-19 yang ditetapkan oleh Food and Drug Administration AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: