Tips Kaya dari Crazy Rich Surabaya Hermanto Tanoko, Jangan Cari Untung Tapi...
Orang tuanya benar-benar mengajarkan tentang kerja keras dan tidak merasakan 'kenikmatan' sebelum benar-benar sukses.
Pada tahun 1982 di bulan Desember, Hermanto Tanoko diajak sang ayah untuk bergabung di PT Avia Avian dan bertugas membesarkan perusahaan cat ini. Padahal saat itu, pabrik catnya sendiri belum ada. Di sekitaran tempat produksi cat masih hamparan sawah dan ayahnya berkata bahwa akan menjadikan cat Avian sebagai perusahaan cat terbesar di Indonesia.
Mendegar hal itu, Hermanto Tanoko senang sekali. Ia bersemangat untuk mewujudkan hal itu. Semua ini karena konsistensi yang dijalani perusahaan sehingga margin setiap 10 tahunnya meningkat puluhan kali lipat. Jadi, jika konsisten, ulet dan setia pada proses, setelah 10 tahun, selanjutnya akan meningkat ratusan hingga ribuan kali lipat.
Industri cat ini merupakan bisnis pertama yang dimiliki Hermanto Tanoko dan keluarga. Lebih tepatnya, dimulai dari toko cat yang disewa oleh sang ayah di Malang. Karena sang ayah memiliki reputasi yang baik, rekan-rekannya yang merupakan importir konsinyasi lewat toko cat tersebut.
Adapun cikal bakal Avian yakni saat sang ayah berani mencampurkan berbagai warna untuk kemudian dijual kembali. Saat itu, cat impor hanya memiliki 12 warna. Pelanggan pun senang karena bisa mencari warna yang sesuai permintaan dan bisa membeli sedikit ataupun banyak karena cat-cat tersebut diecer oleh ayah Hermanto Tanoko. Itulah yang membuat toko cat itu tumbuh sangat cepat.
Bersamaan dengan itu, peraturan pemerintah juga turut berubah-berubah sehingga saat bea masuk cat impor naik hingga ratusan persen, hal itu bisa membayar banyak cat konsinyasi. Sehingga, keuntungan penjualan sangat tinggi dan ayah Hermanto bisa membeli lahan lagi hingga rumah yang lebih besar untuk keluarga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: