Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Australia Bakal Perbanyak Vaksin AstraZeneca, Ini Alasannya...

Australia Bakal Perbanyak Vaksin AstraZeneca, Ini Alasannya... Vaksin virus corona jenis AstraZeneca. | Kredit Foto: Reuters

Pada November tahun lalu, AstraZeneca menyatakan efektivitas vaksinnya mencapai 62 persen saat diberikan pada partisipan yang disuntik dua kali, sedangkan pada partisipan yang disuntik satu kali efektivitasnya mencapai 90 persen.

Namun partisipan yang disuntik satu kali, yakni setengah dosis, hanya berjumlah 2.741 orang, sehingga dipandang terlalu minim untuk dijadikan kesimpulan yang pasti.

Membangun kepercayaan masyarakat

Pejabat Tertinggi Bidang Medis Australia Profesor Paul Kelly berharap masyarakat turut menyukseskan program vaksinasi COVID-19 yang akan berlangsung mulai pertengahan Februari 2021.

Untuk membangun kepercayaan masyarakat, pemerintah Australia telah menyisihkan anggaran kampanye sebesar 24 juta dolar untuk menyebarkan pesan-pesan kesehatan masyarakat.

Profesor Kelly berharap kampanye ini akan membantu terciptanya kepercayaan masyarakat terhadap vaksin AstraZeneca.

Kelompok masyarakat yang akan menjadi prioritas vaksinasi di Australia meliputi tenaga kesehatan, petugas perbatasan di bandara dan pelabuhan, pekerja di hotel karantina, petugas kebersihan dan pekerja sektor transportasi.

Selain itu, prioritas juga diberikan kepada kelompok masyarakat yang paling rentan terinfeksi.

Walau tidak termasuk kategori prioritas, Perdana Menteri Australia, bersama Menteri Kesehatan, Ketua Partai Oposisi dan Menteri Kesehatan Bayangan akan disuntik vaksin di tahap awal vaksinasi.

"Kami tidak termasuk dalam kategori prioritas, namun saya pikir penting untuk membangun kepercayaan publik," ujar PM Scott Morrison.

"Saya rasa tidak perlu memvaksinasi seluruh jajaran Pemerintahan, karena ada warga lain yang lebih memerlukannya," katanya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: