Setelah menerima produk jadi Vaksin Covid-19 sebanyak 3 juta dosis pada akhir Desember 2020 lalu, Bio Farma kembali menerima kedatangan sebanyak 15 juta dosis bahan baku (bulk) vaksin Covid-19 dari Sinovac, yang dibawa menggunakan sembilan envirotainer.
Bahan baku yang diterima oleh Bio Farma ini, kemudian akan diolah menjadi produk akhir berupa vaksin Covid-19 dengan nama Cov2Bio dan Covid-19. Adapun bahan baku ini akan diolah di fasilitas fill and finish yang berada di Bio Farma.
Baca Juga: Kemasan Vaksin Sinovac Oranye-Putih Viral, Bio Farma: Untuk Uji Klinis Fase III
Namun sebelum bahan baku ini diolah, dari bahan baku ini tetap akan dilakukan serangkaian quality control, baik yang dilakukan oleh Bio Farma sendiri, maupun oleh Badan POM, untuk memastikan bahan baku yang dikirim dari Sinovac ini masih terjaga kualitasnya, dan sesuai dengan standar yang berlaku, sehingga bisa diteruskan menjadi produk jadi (finished product).
Saat kedatangan bahan baku vaksin Sinovac kali ini, turut menyambut kedatangan bulk, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.
"Kita harus bersyukur karena untuk tahap yang ketiga ini, pemerintah telah mendatangkan vaksin untuk menambah jumlah vaksin, yang nantinya akan diberikan kepada masyarakat. Kedatangan vaksin gelombang ketiga ini, merupakan bentuk perlindungan bersama bukan hanya untuk kepentingan sendiri saja," kata Doni Monardo di Bandung, Selasa malam (12/1/2020).
“Saya mengajak rakyat Indonesia untuk bisa meningkatkan kepatuhan pada protokol kesehatan, kolaborasi dan gotong royong yang menjadi kekuatan bangsa kita untuk memutus mata rantai penularan Covid-19,” tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil