Kementerian Sosial (Kemensos) mencatat realisasi bantuan sosial (bansos) di tahun 2020 hanya mencapai 97,09%. Menteri Sosial RI (Mensos) Tri Rismaharini mengungkapkan penyebab realisasi bansos yang tidak mencapai target.
Seperti diketahui, realisasi anggaran bansos pada 2020 mencapai Rp123 Triliun dari pagu anggaran Kemensos yang mencapai Rp127 triliun. Terdapat lima faktor yang menyebabkan bansos tidak terealisasi penuh.
Baca Juga: Bulan Depan Bantuan Sosial Tunai Rp300.000 Cair Lagi
Pertama, kurang tercapainya target realisasi program kartu sembako yang mana tidak lengkapnya data dan menyebabkan bank Himbara selaku penyaluran bansos tunai kesulitan.
"Data yang tidak lengkap menyebabkan gagal setting wallet sehingga membuat Himbara tidak berhasil menyalurkan bansos," kata Risma dalam rapat virtual dengan DPR, Rabu (13/1/2021).
Lalu, kedua kurangnya tercapainya bansos tunai yang disebabkan kondisi geografis yang sulit di beberapa wilayah, sehingga memakan waktu yang lama.
Faktor ketiga, lanjut Risma menuturkan adalah kendala bantuan sosial sembako Jabodetabek yakni terdapat masalah dalam transportasi atau jasa angkut.
Sedangkan faktor keempat, bantuan sosial beras tidak terealisasi dikarenakan kondisi cuaca di beberapa wilayah yang cukup ekstrem. Sehingga terjadi penundaan di beberapa wilayah. Terakhir kendala bansos program keluarga harapan (PHK) banyak data yang tidak valid.
"Ada data KPM yang non eligible," tutur Risma.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Alfi Dinilhaq