Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Safari Menlu China di Indonesia Disambut Menlu Retno, Ini yang Dibahas Keduanya...

Safari Menlu China di Indonesia Disambut Menlu Retno, Ini yang Dibahas Keduanya... Menlu RI, Retno Marsudi saat melakukan pertemuan dengan Menlu China,Wang Yi menegaskan pentingnya menjaga stabilitas di kawasan Laut China Selatan. | Kredit Foto: Kementerian Luar Negeri RI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi saat melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi menegaskan pentingnya menjaga stabilitas di kawasan Laut China Selatan. Keduanya melakukan pertemuan di kantor Kementerian Luar Negeri Indonesia di Jakarta.

"Saya menyampaikan kembali mengenai pentingnya menjaga Laut China Selatan, sebagai laut yang damai dan stabil," ucap Retno pada Rabu (13/1/2021).

Baca Juga: Menlu China Bakal Lakukan Kunjungan Kerja ke Indonesia, Apa Misinya?

"Untuk mencapainya, hanya satu hal yang harus dilakukan oleh semua negara, yaitu menghormati dan menjalankan hukum internasional termasuk UNCLOS 1982," sambungnya.

Selain Laut China Selatan, dalam pertemuan tersebut keduanya juga membahas mengenai sejumlah isu bilateral, mulai dari kerjasama bidang kesehatan, hingga ekonomi.

Retno menuturkan, dia menyampaikan kepada Wang Yi rencana Indonesia untuk membangun ketahanan kesehatan nasional, antara lain melalui kemandirian industri obat, bahan baku obat, dan alat kesehatan.

"Indonesia bermaksud menjalin kerja sama dengan China dan negara lain, terkait rencana ini," ujarnya.

Terkait dengan isu ekonomi, Retno mengatakan, kunci dari kerja sama ekonomi adalah sinergi yang saling menguntungkan, sekali lagi, sinergi yang saling menguntungkan.

"Dalam pertemuan bilateral tadi, saya menekankan kembali beberapa hal terkait kerja sama ekonomi.Pertama, perlu terus diupayakan perdagangan yang meningkat dan lebih seimbang.Dalam kaitan ini, saya menyambut baik naiknya ekspor Indonesia ke China pada tahun lalu sebesar lebih 10% di saat perekonomian global menghadapi guncangan yang berat akibat pandemi," ungkapnya.

Dia menggarisbawahi pentingnya untuk mengatasi halangan dalam perdagangan, terutama, akses pasar bagi ekspor unggulan Indonesia ke China, misalnya produk perikanan, buah tropis, sarang burung walet, dan tentunya kelapa sawit.

"Kedua yang saya sampaikan dalam konteks kerja sama ekonomi adalah pentingnya terus meningkatkan kerja sama investasi yang berkualitas, bersahabat dengan lingkungan, dan yang dapat menyerap tenaga kerja Indonesia," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: