Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Duet Militer AS-Mossad Dikabarkan Siap Gempur Habis-habisan Suriah

Duet Militer AS-Mossad Dikabarkan Siap Gempur Habis-habisan Suriah Kredit Foto: GTO Israel/Kobi Gideon
Warta Ekonomi, Washington -

Amerika Serikat (AS) dan Israel bekerja sama dalam serangan di Suriah. Seorang pejabat senior intelijen AS yang mengetahui serangan Tel Aviv di Suriah mengatakan serangan udara itu dilakukan dengan intelijen yang diberikan oleh Washington.

Pejabat AS tersebut mengatakan, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, membahas serangan udara 12 Januari dengan kepala agen mata-mata Israel Mossad, Yossi Cohen. Mereka melakukan pertemuan publik di restoran populer Washington, Cafe Milano, Senin (11/1/2021).

Baca Juga: Ejek Iran, Pentolan Mossad Nilai Rouhani CS Gagal Balaskan Dendam Soleimani

Pejabat itu mengatakan, serangan itu menargetkan serangkaian gudang di Suriah yang digunakan untuk menyimpan dan memasang senjata Iran. Menurut kelompok pemantau perang oposisi Suriah, setidaknya 57 orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka.

Pesawat-pesawat tempur Israel melakukan serangan udara intens di Suriah timur Rabu (13/1) pagi, tampaknya menargetkan posisi dan gudang senjata pasukan yang didukung Iran karena kawasan itu dalam siaga tinggi. Gudang itu juga berfungsi sebagai saluran pipa untuk komponen yang mendukung program nuklir Iran.

Kantor berita negara Suriah SANA, mengatakan serangan itu terjadi di daerah-daerah dalam dan dekat Kota Deir el-Zour, Mayadeen, dan Boukamal di sepanjang perbatasan dengan Irak. Seorang pejabat militer yang tidak disebutkan namanya mengatakan, pertahanan udara Suriah menanggapi rudal yang masuk.

Seperti dikutip dari Al Arabiya, sebuah kelompok pemantau perang oposisi Suriah melaporkan, setidaknya 18 serangan di Deir el-Zour dan di sepanjang perbatasan dengan Irak. Mereka mengatakan, beberapa depot senjata diserang.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan 57 orang tewas, termasuk 14 tentara Suriah, dan sisanya adalah pejuang yang didukung Iran termasuk 16 warga Irak dan 11 warga Afghanistan.

Puluhan orang terluka atas peristiwa itu, sedangkan korban tewas tidak dapat diverifikasi secara independen. Jika dikonfirmasi, itu akan menjadikannya salah satu serangan Israel paling mematikan di Suriah selama 10 tahun terakhir.

"Mereka membakar posisi Iran di Deir el-Zour," kata aktivis yang berbasis di Eropa dari provinsi Deir el-Zour timur Suriah, Omar Abu Laila.

Omar mencatat setidaknya 16 bangunan menjadi sasaran, termasuk gudang atau pangkalan yang ditargetkan untuk milisi Iran, Lebanon dan Irak di kota Boukamal, Mayadeen dan Deir el-Zour.

Israel telah melancarkan ratusan serangan terhadap target militer terkait Iran di Suriah selama bertahun-tahun tetapi jarang mengakui atau membahas operasi semacam itu. Observatorium mencatat, 39 serangan Israel di dalam Suriah pada  2020 yang mencapai 135 sasaran, termasuk pos militer, gudang, atau kendaraan. Dalam serangan itu, setidaknya 217 orang meninggal, sebagian besar milisi sekutu Iran.

Serangan itu juga terjadi di tengah meningkatnya misi pesawat tempur Israel di dataran rendah di langit Lebanon. Kondisi ini telah menyebabkan kegelisahan di antara penduduk dan mendorong Lebanon untuk mengajukan keluhan mendesak kepada PBB tentang pelanggaran wilayah udaranya.

Para pejabat Israel mengatakan, penerbangan berlebihan itu perlu karena Hizbullah melanggar resolusi PBB tahun 2006. Dalam resolusi ini, PBB melarang Hizbullah membangun kemampuan militernya dan beroperasi di dekat perbatasan Israel.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: