Itulah sebabnya, Google mendorong webmaster untuk memisahkan situs mobile (m.domain.com) untuk menerapkan tag switchboard (yang menunjukkan adanya versi URL mobile dengan tag rel= alternate tag). Google bahkan mungkin tidak berusaha meng-crawl dan menyimpan versi mobile dari semua laman ini karena mereka dapat dengan mudah menampilkan URL mobile tersebut ke penelusur mobile lainnya.
Versi desktop sebagai tampilan yang utama ini sering kali diartikan dalam sebuah praktik bahwa situs desktop akan diprioritaskan oleh SEO dan tim pemasaran sehingga diperlakukan sebagai versi situs web yang paling komprehensif dan memiliki konten yang lengkap, markup data yang terstruktur, hreflang (tag internasional ), backlink, dll. Sementara, versi mobile mungkin memiliki konten yang lebih ringan, atau tidak menyertakan tingkat markup dan struktur yang sama, sehingga pasti tidak akan menerima banyak backlink dan perhatian eksternal.
Baca Juga: Apa Itu Banner Advertising?
Manfaat Mobile-First Indexing
Manfaat terbesar dari mobile-first indexing bagi pengiklan adalah dapat menjangkau audiens mereka lebih cepat. Sebagai pengiklan yang terus berjuang untuk mengalokasikan dana pemasaran digital agar lebih efisien, Anda perlu memastikan bahwa iklan tersebut dapat dilihat audiens Anda. Jika tidak, Anda telah membuang-buang anggaran.
Saat perangkat mobile telah mengambil alih trafik dari desktop, saat itulah kesempatan Anda untuk mendapat keuntungan dari optimalisasi mobile. Hasil pencarian di halaman pertama mengambil 92% dari semua trafik web konsumen. Jadi, apa pun yang dapat Anda lakukan akan menjadi keuntungan besar.
Pada akhirnya, statistik di kalimat sebelumnya menekankan pada keseluruhan artikel ini: Perangkat mobile telah mendominasi pasar dan hampir semua klik menuju peringkat halaman pertama. Optimalisasi situs untuk mendapatkan peringkat di halaman pertama akan menjadi penting bagi bisnis online.
Akan tetapi, bagaimana jika Anda tidak memiliki situs web yang ramah mobile? Satu-satunya jalan yang dapat Anda tempuh adalah segera mengoptimalkan situs web Anda agar dapat diakses pengguna mobile.
Untuk saat ini, Google belum mengubah cara dalam menentukan peringkat situs web, melainkan akan memberikan preferensi indexing untuk mengindeks halaman web mobile terlebih dahulu. Jika Anda memiliki situs web khusus desktop, tidak ada yang berubah tentang bagaimana situs web Anda akan dievaluasi, tetapi peringkat pencarian Anda mungkin akan menurun seiring berjalannya waktu.
Karena pengaruhnya yang besar pada bagaimana halaman situs akan diindeks dan diberi peringkat, perlu diperhatikan perubahan dalam metrik Google dan praktik terbaik yang telah direkomendasikan, terutama berkaitan dengan iklan dan penemepatannya.
Keputusan Google dalam Melakukan Indexing Situs
Mobile-first berarti versi mobile akan dianggap sebagai versi utama dalam menentukan peringkat pencarian. Namun, mungkin ada situasi di mana versi desktop dapat dipertimbangkan kembali (misalnya, jika Anda tidak memiliki halaman versi mobile).
Karena itu, Anda masih berpotensi melihat hasil peringkat yang bervariasi antara hasil penelusuran mobile dan hasil penelusuran desktop. Jadi, Anda tetap perlu mengoptimalkan keduanya. Google akan menggunakan situs desktop untuk menentukan peringkat, tetapi Anda masih perlu mengoptimalkan peringkat pencarian mobile karena ini berbeda dari peringkat desktop jika dilihat berdasarkan perilaku pengguna dan faktor lainnya.
Bagaimana jika Situs Tidak Memiliki Versi Mobile?
Jika situs web Anda tidak memiliki versi mobile dan versi desktop Anda tidak mobile-friendly, konten Anda masih dapat diindeks. Namun, peringkat pencarian yang Anda dapatkan mungkin tidak sebaik dibandingkan dengan situs web yang ramah mobile. Hal ini bahkan dapat berdampak negatif terhadap keseluruhan peringkat pencarian Anda di penelusuran desktop serta hasil penelusuran mobile karena akan dianggap memiliki pengalaman pengguna yang lebih buruk daripada situs lain.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: