Innalillahi, Ratusan Rumah di Kamp Pengungsi Rohingya Lenyap Dilalap oleh Api
Setidaknya 400 tenda hancur setelah kebakaran dahsyat terjadi di sebuah kamp pengungsi Rohingya di Cox's Bazar, distrik selatan Bangladesh.
"Kami menilai lebih dari 400 tenda telah rusak," kata Komisaris Bantuan dan Pemulangan Pengungsi Bangladesh Mahbub Alam Talukdar kepada kantor berita Turki, Anadolu, pada Kamis (14/1/2021) yang dinukil TRT World.
"Kami telah memindahkan korban Rohingya ke tempat lain dan memberi mereka makanan dan layanan lainnya," tambah Talukdar.
Dia juga memastikan bahwa tenda yang rusak akan diganti dalam waktu sesingkat mungkin. Sejumlah pengungsi mengalami luka ringan namun dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Kami sedang menyelidiki untuk mengetahui penyebab kebakaran," kata pejabat Dinas Pemadam Kebakaran Cox Bazar Mohammad Abdullah.
Sementara itu, beberapa sumber yang belum diverifikasi di kamp mengatakan lebih dari 500 tenda telah rusak dan puluhan pengungsi Rohingya terluka.
Pada Mei tahun lalu, kebakaran besar lainnya merusak lebih dari 400 tenda di kamp pengungsi Kutupalang di Cox's Bazar.
Beberapa insiden kebakaran kecil juga telah dilaporkan di kamp pengungsi Rohingya dalam satu tahun terakhir.
Pada awal Desember lalu, pemerintah Bangladesh telah memindahkan 1.600 pengungsi Rohingya ke pulau Bhasan Char yang kontroversial. Pemindahan itu dilakukan meskipun ada seruan dari kelompok hak asasi manusia untuk menghentikan proses tersebut.
Pejabat pemerintah Bangladesh mengatakan merelokasi pengungsi Rohingya ke Bhasan Char akan mengurangi kepadatan di kamp-kamp, yang didirikan untuk menampung ratusan ribu Rohingya, minoritas Muslim yang melarikan diri dari kekerasan di negara tetangga Myanmar pada 2017.
Namun beberapa kelompok hak asasi telah meminta Bangladesh untuk menghentikan proses relokasi para pengungsi ke Bhasan Char dan mengizinkan tim ahli independen untuk memeriksa kesesuaian pulau tersebut untuk menampung para pengungsi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: